HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo merespon bagaimana isu negatif PON XXI Aceh-Sumut 2024 yang berkembang di muka publik.

Sebelumnya diketahui, bahwa mencuat isu mengenai beberapa hal menyangkut penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut 2024, seperti belum selesainya pengerjaan fasilitas, hingga dugaan kualitas makanan bagi para atlet yang dinilai tidak memadai.

Menpora Dito menjelaskan bahwa, berbagai tudingan negatif dan tidak berdasar seperti sengaja disebarkan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab dan hanya melihat sebagian kecil permasalahan tanpa memahami konteks yang lebih luas.

Menurut Menpora Dito, penyelenggaraan PON telah berjalan sesuai peraturan yang ketat dan transparan. Bahkan, pemerintah telah memperkuat pengawasan dengan mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 24 tahun 2024, yang memastikan adanya dua Satuan Tugas (Satgas) khusus untuk mengawasi pelaksanaan dan tata kelola PON serta Peparnas.

Menpora juga menambahkan bahwa satgas tersebut berperan aktif dalam setiap tahap pelaksanaan PON, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Dengan adanya pengawasan berlapis ini, setiap keputusan yang diambil memiliki dasar hukum kuat, sehingga tudingan adanya penyelewengan dana atau tindakan korupsi tidak bisa dibenarkan.

“Isu penyelewengan dana atau korupsi dalam penyelenggaraan PON tidak dapat diterima. Kami memiliki dua Satgas yang bertugas mengawasi seluruh proses, dari pengambilan keputusan hingga implementasinya di lapangan. Semua berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku, dan transparansi adalah prioritas kami,” ucap Menpora Dito, seperti dikutip Holopis.com.

Menpora Dito juga berharap publik tak serta merta terpengaruh dengan mudah perihal isu tersebut.

“Setelah pembukaan PON, saya melihat beberapa foto dan video yang tersebar di media sosial, tetapi itu hanya contoh kasus kecil. Saya minta kepada semua pihak untuk melihat keseluruhan pelaksanaan, bukan hanya satu atau dua contoh,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menpora juga memberikan catatan penting kepada pemerintah daerah sebagai tuan rumah PON untuk terus meningkatkan persiapan di masa mendatang, karena perhelatan sebesar PON membutuhkan persiapan matang setidaknya empat tahun sebelum acara berlangsung untuk memastikan bahwa segala infrastruktur, fasilitas, dan kebutuhan teknis lainnya siap tepat waktu.

“Kami berharap ke depan, tuan rumah harus lebih siap dalam segala aspek, terutama dalam mempersiapkan venue dan infrastruktur. Persiapan minimal empat tahun sebelum pelaksanaan PON adalah hal yang wajib dilakukan, agar acara ini dapat berjalan dengan lebih lancar dan sukses,” tambahnya.

Menpora Dito juga menyoroti pentingnya fokus pemilihan cabor yang akan dipertandingkan pada PON di masa mendatang yang harus juga dipertandingkan di level internasional, seperti SEA Games, Asian Games dan Olimpiade.

Ia mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mendukung penuh pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut 2024 dan menjaga semangat sportivitas serta persatuan di antara seluruh kontingen.

“Kami di sini untuk memastikan bahwa PON berjalan lancar dan transparan. Mari kita jaga semangat kebersamaan ini dan dukung atlet-atlet kita untuk mencapai prestasi terbaik,”