HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Jokowi (Joko Widodo) kembali mengajukan permintaan maaf kepada masyarakat menjelang lengsernya dari masa jabatan pada Oktober mendatang.
Permintaan maaf itu kali ini disampaikan Presiden Jokowi kepada pejabat TNI – Polri saat memberikan pengarahan di IKN pada Kamis (12/9). Mulanya, Jokowi menyampaikan ucapan terima kasih atas kinerja aparat TNI Polri selama dirinya memimpin Indonesia dua periode.
“Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dedikasi, atas kerja keras Saudara-saudara selama ini. Pencapaian bangsa kita pada hari ini tentu tidak lepas dari peran, dari kerja keras seluruh TNI dan Polri, seluruh anggota TNI dan Polri,” kata Jokowi dalam sambutannya yang dikutip Holopis.com.
Jokowi kemudian berharap TNI dan Polri ke depan bisa terus mempertahankan kekompakannya, mempertahankan sinergitas nya dalam menjaga dan melindungi negara Indonesia.
Di momen itulah, Jokowi kemudian baru meminta maaf kepada pejabat TNI Polri dalam kekurangannya memimpin Indonesia selama 10 tahun lamanya.
“Dan saya mohon maaf jika dalam sepuluh tahun ini, selama memimpin ada hal-hal yang dirasa kurang berkenan, ada hal-hal yang dirasa belum maksimal, baik dalam kebijakan maupun dalam kita berinteraksi,” ujarnya.
Jokowi kemudian menyinggung ketika dirinya tidak bisa menyalami satu persatu pejabat TNI dan Polri yang menyambutnya saat kunjungan ke daerah.
“Karena saya kalau ke daerah itu pasti ketemu kapolres, pasti ketemu dandim, pasti ketemu danrem, pasti ketemu pangdam, pasti ketemu kapolda. Kadang-kadang ada yang saya salami, ada yang enggak saya salami, ada yang luput enggak salaman, ‘waduh masa saya enggak disalami sama presiden, padahal saya pangdam’. Ya saya kan enggak hafal yang pangdamnya yang mana, kapoldanya yang mana, kalau enggak ngenalin. Kapolresnya yang mana, dandimnya yang mana, danremnya yang mana. Jadi kalau luput nyalami saja bisa masalah, gitu. ‘Wah presiden enggak mau nyalami saya’,” bebernya.
Jokowi kemudian kembali meminta maaf atas segala kekurangannya selama ini ketika masih banyak yang tidak puas terhadap kebijakannya.
“Sekali lagi, saya mohon maaf jika sepuluh tahun selama memimpin ada hal yang kurang berkenan, ada hal yang belum maksimal dan belum baik, baik dalam kebijakan maupun dalam berinteraksi,” pungkasnya.
FIBA merilis bahwa Indonesia masuk dalam daftar 4 besar negara di dunia yang masyarakatnya gandrung…
Pebalap senior Fitra Eri memberikan contoh yang baik bagi para orang tua. Pasalnya, ia tetap…
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli menegaskan bahwa meskipun kebijakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) mengalami kenaikan menjadi…
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan tentang penerapan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar…
Merayakan Natal biasanya melibatkan berbagai acara, mulai dari pertemuan keluarga hingga pesta. Dengan segala keseruan…
Jerman saat ini tengah menghadapi serangan terorisme menuju Hari Raya Natal. Seorang pria Saudi bernama…