HOLOPIS.COM, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat di awal perdagangan sesi I hari ini, Jumat (13/9), dengan penguatan sebesar 0,06 persen ke level 7.802.
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman memprediksi penguatan indeks bursa saham Indonesia itu akan berlanjut pada perdagangan hari ini, namun dengan pergerakan yang cukup terbatas.
“Hari ini IHSG berpotensi menguat terbatas dengan semakin dekatnya The Fed memangkas rate minggu depan,” kata Fanny dalam riset hariannya, seperti dikutip Holopis.com.
Diketahui, bahwa bursa saham Asia serentak menguat pada perdagangan Kamis (12/9) kemarin, mengikuti reli yang didorong oleh saham teknologi di Wall Street.
Tercatat, Indeks Nikkei 225 Jepang melesat 3,41 persen, diikuti Kospi Korea Selatan naik 2,34 persen, Hang Seng (HSI) Hong Kong menguat 0,77 persen, ASX 200 Australia naik 1,10 persen, dan Straits Times Singapura naik 0,72 persen.
Sementara itu, dolar AS mempertahankan penguatannya setelah inflasi inti AS sedikit lebih tinggi dari perkiraan, yang memupuskan harapan pemotongan suku bunga oleh The Fed pada pekan depan.
Para investor pun kini tengah menantikan keputusan kebijakan dari Bank Sentral Eropa (ECB) yang akan diumumkan pada hari ini, di mana konsensus meyakini pemotongan suku bunga akan dilakukan oleh bank sentral Eropa tersebut.
Di sisi lain, data AS menunjukkan indeks harga konsumen inti (CPI) naik 0,28 persen pada Agustus, dibandingkan dengan perkiraan sebesar 0,2 persen.
“Level support IHSG di 7700-7770, sedangkan level resist berada di 7830-7860,” ujarnya.