HOLOPIS.COM, JAKARTA – KSAU (Kepala Staf Angkatan Udara) Marsekal TNI Tonny Harjono menanggapi rencana pembentukan Angkatan Siber yang kian santer belakangan ini.
Tonny menyebut bahwa pihaknya tidak mempermasalahkan jika matra keempat di tubuh TNI itu diisi personel dari sipil untuk tujuan profesional.
“Yang penting tujuan dibuat organisasi itu terkait apa, lebih ke situ sih. Kita tidak masalah dari sipil atau militer,” kata Tonny dalam pernyataannya pada Rabu (11/9) seperti dikutip Holopis.com.
Di sisi lain, Tonny pamer bahwa di Angkatan Udara sendiri sebenarnya sudah memiliki kesatuan yang khusus menangani urusan pertahanan siber.
“Jadi kita punya, Angkatan Udara ada satuan siber di bawah Dinas Pengamanan,” imbuhnya.
Tonny menambahkan bahwa para personel yang mengisi satuan siber di TNI AU juga telah menempuh pendidikan siber. Personelnya pun, kata dia, sebelumnya sudah memiliki dasar keilmuan mengenai bidang informasi dan teknologi (IT).
“Yang punya dasar ilmu IT, menjadi mengawaki satuan-satuan siber. Lebih lanjut nanti ikut kebijakan TNI,” tuntasnya.
Sebelumnya diberitakan, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengungkapkan bahwa dirinya telah mendapatkan instruksi dari Presiden Jokowi (Joko Widodo) perihal pembentukan angkatan siber.
Jenderal Agus menjelaskan bahwa pihaknya saat ini masih terus mengevaluasi jika satuan siber berdiri sendiri. Hal ini dilakukan setelah Jokowi hingga hingga MPR sudah menyinggung hal itu dalam beberapa kesempatan.
“Sedang kita evaluasi, sedang kita evaluasi kesatuan siber yang ada. Saya sudah diperintah oleh Bapak Presiden. Kemarin juga dari MPR waktu pidato untuk membuat angkatan siber,” kata Agus Subiyanto dalam pernyataannya pada Selasa (3/9).
Agus menjelaskan bahwa nantinya keberadaan Angkatan Siber itu akan memaksimalkan satuan yang sudah ada sebelumnya.
“Kan satuan siber sudah ada, ada, hanya tinggal dioptimalkan,” tukasnya.
Hal itu dilakukan karena menurut Agus, kemampuan siber sangat bergantung pada SDM yang mumpuni dan mempunyai kemampuan IT yang moncer.
“Siber itu memang bergantung pada SDM, itu yang saya prioritaskan, rekrutmen dari orang sipil yang memang punya kemampuan IT. Memang rekrutmennya khusus,” terangnya.