HOLOPIS.COM, JAKARTA – Trader pasar mata uang Kripto tengah dihebohkan dengan kabar upaya peretasan terhadap platform bursa kripto di Indonesia, yakni Indodax.
Berdasarkan laporan Cyvers Alert pada Rabu (11/9) pagi, ditemukan adanya transaksi mencurigakan senilai $22 juta (Rp339 miliar) pada exchange kripto Indodax.
Adapun transaksi mencurigakan tersebut, ditelusuri melalui platform Arkham Intelligence:
- 6,14 juta USDT
- 1047 ETH senilai $2,48 juta
- 25 BTC senilai $1,41 juta
- 2,2 juta MATIC senilai $849 ribu
- 1,4 juta ARB senilai $749,6 ribu
- 2 juta ENA senilai $465 ribu
Token-token tersebut kemudian ditukar (Swap) menjadi token lain:
- 5584 ETH ($13 juta)
- 16,74 juta TRX ($2,56 juta)
- 6,84 juta POL ($2,55 juta)
- 25 BTCc ($1,41 juta)
Terpantau pada Kamis (12/9) pagi, situs maupun aplikasi Indodax masih dalam kondisi Maintenance dan belum bisa digunakan.
Terhitung, proses maintenance total yang dilakukan oleh pihak Indodax tersebut sudah berlangsung lebih dari 24 jam, setelah transaksi mencurigakan dilaporkan oleh Cyvers Alert.
CEO Indodax, Oscar Darmawan telah membenarkan adanya upaya peretasan tersebut. Ia mengatakan, bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan maintenance total pada sistem Indodax.
“Tapi tenang, seluruh saldo nasabah tetap aman 100 persen, baik Kripto maupun Rupiah,” ujarnya dalam tayangan video yang dikutip Holopis.com, Kamis (12/9).
Oscar menegaskan, bahwa Indodax telah beroperasi selama 10 tahun. Sehingga menurutnya pihaknya sudah punya pengalaman yang cukup untuk menyelesaikan permasalahan seperti sekarang ini.