Advertisement
Categories: Polhukam

Mahfud Tebar “Virus” ke Mahasiswa

Advertisement

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Mantan Menko Polhukam Mahfud MD kembali aktif melakukan edukasi kepada masyarakat dan generasi muda pasca purna tugas sebagai bagian dari Kabinet Indonesia Maju. Salah satunya yang dilakukannya di Universitas Semarang (USM).

Dalam kesempatan kuliah umumnya itu, Mahfud MD menebarkan virus-virus semangat agar para generasi muda melek tentang kondisi sekitar, termasuk kondisi negaranya. Aspek yang disoroti Mahfud adalah tentang keadilan.

Ia ingin agar para generasi muda khususnya Mahasiswa memiliki semangat untuk terus belajar dalam rangka untuk menjawab kebutuhan dan tantangan untuk membela kepentingan bangsa dan negaranya.

“Kepada para mahasiswa, saya sampaikan bahwa masa depan bangsa ada di tangan anak-anak muda. Salah satunya, membangun keadilan bagi negara yang kita cintai,” kata Mahfud MD dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (8/9).

Ditekankan Mahfud MD, upaya untuk merebut keadilan bukan hanya tugas satu bidang ilmu saja, yakni hukum. Akan tetapi seluruh konsentrasi jurusan pun bisa ikut andil. Sebab kata Mahfud, dalam memperjuangkan keadilan dan penegakan hukum, ranahnya adalah hati nurani dan kemanusiaan.

“Tugas membangun keadilan di negeri kita tidak hanya berlaku bagi sarjana hukum. Kenapa? Karena rasa keadilan itu ada di hati nurani setiap manusia, sehingga siapa pun bisa mempelopori tegaknya keadilan di negeri ini,” ujarnya.

Dalam kesempatan lain, Mahfud MD juga telah memberikan nasihat kepada para elite dan pemangku kebijakan, agar berhati-hati dalam menjalankan tugas amanatnya. Jangan sampai mereka lalai dan melakukan tindakan korupsi yang bisa merusak bangsa bahkan diri sendiri.

“Yuk, berhati-hati memelihara kekuasaan sebagai amanah. Jangan sewenang-wenang dan jangan korupsi, baik korupsi uang maupun korupsi politik. Jangan sampai kita terjebak ke dalam situasi seperti sedang menunggangi singa liar. Menunggangi singa liar itu mengerikan,” tutur Mahfud.

Analogi menunggangi singa liar ini menurut Mahfud adalah bagian dari gambaran betapa seramnya situasi tersebut. Bahkan orang-orang yang masuk dalam kriteria analogis yang ia sebutkan itu akan berakhir malang.

“Mau turun takut diterkam singa, mau terus di punggung singa pasti takkan kuat dan pasti ada batasnya. Terkadang banyak juga yang memanah singa tetapi nyasar ke penunggangnya,” sambungnya.

Oleh sebab itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut menuturkan agar tidak berada dalam kondisi menunggangi singa liar itu, para pemangku kebijakan dan penguasa menjalankan tugas amanatnya sesuai dengan koridor konstitusi yang benar.

“Agar tak sampai masuk ke situasi menunggangi singa liar, jagalah kekuasaan dengan menegakkan konstitusi dan membangun demokrasi yang berkeadaban. Semoga Tuhan selalu memberkati,” pungkasnya

Share
Published by
Muhammad Ibnu Idris

Recent Posts

Sah! Presiden Prabowo Perketat Aturan Perjalanan Pejabat ke Luar Negeri

Presiden Prabowo Subianto merealisasikan pernyataannya untuk menghemat anggaran melalui perjalanan dinas para pejabat negara ke…

2 menit ago

Ada-ada Aja, Rizky Billar Kasih Kado Sapi Buat Anaknya di Ultah ke-3 Tahun

Pasangan Rizky Billar dan Lesti Kejora baru saja merayakan ulang tahun anak mereka Muhammad Levian Al Fatih Billar yang…

1 jam ago

Viral! Pegawai PUPR Sinjai Tampar Seorang Aktivis GMNI

Seorang aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia  (GMNI) Sinjai diduga menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh oknum…

2 jam ago

Menag Upayakan Biaya Haji Turun, Tapi Layanan Tak Menurun

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menjamin kualitas pelayanan kepada para jemaah haji ke depan akan…

3 jam ago

Variasi Posisi Seks 69, Bikin Pasangan Sama-sama Puas

Masalah ranjang memang menjadi hal yang krusial dalam hubungan rumah tangga. Tak bisa dipungkiri, kepuasan…

3 jam ago

Ingat! Diskon Tol Trans Jawa 10 Persen Kembali Berlaku Besok

PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) kembali mengingatkan kepada para pengguna jalan Tol Trans Jawa,…

3 jam ago