“Dengan teknologi terbaru dan solusi yang terintegrasi, kami siap mendukung Angkatan Siber TNI dalam menghadapi ancaman digital,” sambung Yonathan.
Kemudian ada juga upaya kolaborasi dalam penelitian dan pengembangan (Litbang). Yonathan pun mengaku sangat percaya bahwa kerja sama dalam penelitian dan pengembangan sangat penting untuk menciptakan solusi yang lebih baik dan lebih efektif.
“Sidik Cyber siap untuk bekerja sama dengan institusi riset dan universitas untuk mengembangkan teknologi keamanan siber yang lebih canggih, sesuai dengan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi,” tegasnya.
Aspek lain adalah pelatihan dan peningkatan kapasitas (brainware). Ia mengakatan bahwa Sidik Cyber pun akan memberikan pelatihan dan pendidikan kepada personel Angkatan Siber nantinya, yakni melalui program pelatihan yang komprehensif.
“Kami ingin memastikan bahwa semua personel memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menghadapi ancaman siber yang terus berkembang,” tuturnya.
Yang terakhir adalah kaitan dengan manajemen dan keamanan data. Dengan produk-produk yang Yonathan bisa tawarkan, Sidik Cyber memastikan bahwa pengelolaan dan perlindungan data dilakukan secara efektif.
“Solusi kami dirancang untuk mematuhi regulasi perlindungan data dan menyediakan sistem yang aman untuk melindungi informasi penting dan infrastruktur kritis,” tambahnya.
Mewujudkan Indonesia Emas 2045
Lebih lanjut, Yonathan menjelaskan bahwa di dalam upaya untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, penting bagi semua pihak untuk memastikan bahwa keamanan digital di Indonesia berada pada tingkat tertinggi.
Apalagi nantinya, Angkatan Siber TNI akan menjadi komponen penting dalam strategi ini, dan dukungan dari sektor swasta adalah kunci untuk kesuksesan implementasinya.
“Dengan mengintegrasikan produk-produk keamanan siber buatan anak bangsa dan melakukan kolaborasi holistik, kita dapat membangun sistem pertahanan siber yang kuat dan efektif,” pungkasnya.