HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua DPR RI, Puan Maharani mengingatkan kepada pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan untuk mewaspadai masuknya virus cacar monyet alias Mpox. Hal ini disampaikan agar pemerintah Indonesia tidak lengah dan menggampangkan virus tersebut karena dikhawatirkan bisa menjadi wabah baru.
“Pemerintah perlu segera memperkuat jaring-jaring pengaman layanan kesehatan untuk Mpox dengan tindakan-tindakan yang lebih komprehensif dan terkoordinasi,” kata Puan Maharani dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Holopis.com, Jumat (6/9).
Di samping itu, penyuluhan dan literasi kepada masyarakat terkait dengan pencegahan penularan virus Mpox perlu digalakkan oleh pemerintah. Sehingga mereka bisa memiliki kepedulian dan sistem pertahanan diri untuk tidak tertular virus ini.
“Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat juga harus menjadi prioritas utama, agar rakyat paham risiko dan cara pencegahan penyakit ini,” ujarnya.
Mitigasi dan edukasi menjadi aspek penting menurut Puan, agar jangan sampai virus Mpox justru marak dan menjadi wabah di kemudian hari.
“Harus kita cegah bersama-sama, jangan sampai menjadi gelombang pandemi,” tegasnya.
Bagi Puan, negara wajib melakukan berbagai upaya untuk memastikan virus Mpox tidak menyebar luas dan menjadi wabah, apalagi sampai ke dalam tahap status pandemi. Sebab, negara bertanggung jawab atas kesehatan dan hak hidup bagi seluruh rakyatnya.
“Kita harus melindungi kesehatan rakyat Indonesia,” pungkasnya.
Waspada Penularan Virus Mpox
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr Siti Nadia Tarmizi menyampaikan bahwa cacar monyet atau Mpox yang ditemukan di Indonesia memiliki jenis atau subvarian Clade 1B.
Menurutnya, subvarian Mpox ini tidak cukup galak dan memiliki angka fatalitas yang lebih rendah, bahkan masih kurang dari 1 persen saja.
“Untuk Clade 1B kasus Mpox yang kita temukan di Indonesia ini ini gejalanya lebih ringan dan angka fatalitasnya itu kurang dari 1%. Jadi banyak yang kemudian positif Mpox tapi dia tidak perlu dilakukan perawatan di rumah sakit,” kata Siti Nadia dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (3/9).
Untuk melakukan perawatan terhadap pengidap atau suspeksi cacar monyet ini, Siti Nadia menyarankan agar pasien melakukan isolasi mandiri saja selama kurang lebih 14 hari. Pasien tidak boleh keluar sembarangan, apalagi melakukan kontak fisik dengan orang lain.
“Cukup dirawat atau dilakukan isolasi di rumah, kurang lebih 14 hari, ya. Artinya dia tidak boleh keliaran di tempat-tempat umum ya, karena kemudian ini memang penyakit ini menular,” ujarnya.
Dijelaskan Siti Nadia, virus Mpox ini merupakan jenis penyakit menular. Di mana proses penularannya terjadi karena sebab sentuhan fisik. Di mana kulit bertemu dengan kulit atau melalui cairan tubuh dan sejenisnya.
“Dan kita tahu penularan dari pada Mpox ini adalah melalui kontak langsung, baik itu bersentuhan kulit dengan kulit, kemudian ada kontak langsung mukosa dengan mukosa, atau cairan tubuh,” jelasnya.
Siapa yang tak kenal dengan Doraemon, robot kucing lucu dari masa depan yang selalu membantu…
Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi menyoroti vonis yang dijatuhkan oleh majelis hakim…
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan, bahwa dirinya bertekad untuk menjadi pemimpin pemerintahan yang bersih. Namun kata…
Yayasan Rumah Budaya Michiels mengadakan acara pentas budaya “Malam 24 di Roemah Toegoe” yang merupakan…
Presiden Prabowo Subianto meminta rakyat Indonesia untuk bersabar sebentar, menunggu hasil kerjanya dalam memimpin Indonesia.…
Perusahaan Umum Daerah Air Minum Jaya (PAM JAYA) mengumumkan tarif baru per Januari.