HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken memaksa Israel dan Hamas untuk segera menyelesaikan permasalahan perjanjian yang tak juga terkadi antara kedua pihak. Antony kemudian mengklaim bahwa 90% kesepakatan sudah siap.
“Saya pikir berdasarkan apa yang saya lihat, 90% setuku. Merupakan kewajiban bagi kedua belah pihak untuk menyetujui isu-isu yang tersisa ini,” sebut Blinken, dikutip Holopis.com, Jum’at (6/9).
Meskipun belum ada kejelasan yang pasti, namun Antony Blinken yakin kesepakatan genctan senjata sudah hampir mencapai keberhasilan.
Apalagi Antony mengatakan setiap kali gencatan senjata belum selesai dan tak ada kesepakatan pasti dari kedua belah pihak, akan selalu ada hal baru yang terjadi.
Hal-hal yang tiba-tiba terjadi ini lah yang bisa merusak jalannya perjanjian gencatan senjata.
“Hanya mendorong segalanya dan berisiko menggagalkan dan merusak,” kata Blinken.
Beberapa minggu belakangan ini Amerika Serikat memang terus mendorong proposal untuk menjembatani kesenjangan antara kedua belah pihak. Amerika Serikat dan Benjamin Netanyahu sampai memiliki perbedaan pendapat terkait sejumpah pasukan Israel yang masih ada di perbatasan antara Gaza dan Mesir.
Optimis Israel Perbaiki Hubungan Sebelum Masa Pemerintaan Joe Biden Berakhir
Antony Blinken juga yakin bahwa Benjamin Netanyahu akan bisa memprioritaskan dan menormalisasi hubungan diplomatik mereka dengan negara-negara Arab. Ia masih optimis kesepakatan bisa terjadi sebelum masa pemerintahan Joe Biden berakhir sebagai presiden Amerika Serikat.
“Saya rasa jika kita bisa mencapai gencatan senjata di Gaza, masih ada peluang melalui keseimbangan pemerintahan ini untuk melanjutkan normalisasi,” sebutnya.
Sebagai informasi kerusuhan antara Hamas dan Israel masih terus berlangsung dan menjatuhkan korban baru. Sejak 7 Oktober, 1.139 warga Israel meninggal dunia karena serangan Hamas.
Sementara itu, sekitar 41.546 warga Palestina meninggal dunia karena serangan pasukan militer Israel.
