HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pemimpin umat Katolik dunia Paus Fransiskus menyinggung sifat manusia dalam memberikan sedekah yang terbilang belum ikhlas.
Kepala Negara Vatikan itu mengingatkan kepada umat bahwa sikap bela rasa atau rasa peduli terhadap orang lain tidak hanya ditunjukkan dengan memberi sedekah orang yang membutuhkan namun tetap memandang rendah mereka.
“Kita tahu bahwa bela rasa tidak dibatasi saja pada memberi sedekah kepada saudara dan saudari yang membutuhkan sambil memandang rendah mereka dari menara rasa aman dan keberhasilan kita,” kata Paus saat berada di Gereja Katedral, Jakarta seperti dikutip Holopis.com, Rabu (4/9).
Paus Fransiskus menekankan bahwa sikap bela rasa yang berkaitan erat dengan ikatan persaudaraan ini mengutamakan rasa empati yang mendekatkan satu sama lain.
Menanamkan sikap bela rasa berarti menghapuskan segala sesuatu yang menghalangi kita untuk menyentuh dan mengangkat orang lain yang membutuhkan. Sikap itu juga mendorong manusia untuk terus memberikan harapan kepada mereka.
“Bela rasa berarti merangkul mimpi dan hasrat mereka akan kebebasan, keadilan, memelihara mereka, mendukung mereka sambil melibatkan orang lain, memperluas jaring dan batas-batasan untuk menciptakan kekuatan kasih yang luas dan besar,” terangnya.
Menurut dia, pengembangan jaringan kasih tanpa batas dengan sentuhan kala memberikan sedekah kepada orang yang membutuhkan merupakan upaya dalam menciptakan kekuatan kasih yang luas dan besar.