HOLOPIS.COM, JAKARTA – Paspampres (Pasukan Pengamanan Presiden) memastikan bahwa pihaknya sudah mengupayakan keamanan maksimal dalam mengawal perjalanan Paus Fransiskus selama berada di Tanah Air.
Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Mayjen TNI Achiruddin menjelaskan, permintaan dari pihak Vatikan bahwa memang meminta fasilitas yang sederhana. Bahkan diketahui, kendaraan Toyota Zenix yang digunakan Paus pun bukan kendaraan anti peluru.
“Pemilihan kendaraan dilakukan sesuai dengan permintaan Vatikan yang menginginkan mobil yang sederhana dan umum. Kami mengikuti permintaan tersebut,” kata Achiruddin dalam pernyataannya pada pada Selasa (3/9) seperti dikutip Holopis.com.
Meski kendaraan yang digunakan tidak dilengkapi dengan pelindung antipeluru, Paspampres tetap memastikan pengamanan maksimal sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).
“Pengamanan selama perjalanan Paus tetap dilaksanakan secara ketat dan maksimal,” tegasnya.
Achiruddin juga mengatakan, Paus Fransiskus akan menggunakan kendaraan taktis dalam negeri, Maung MV3 buatan PT Pindad, saat mengunjungi jemaat misa ekaristi di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta pada Kamis (5/9).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya juga mengungkapkan bahwa sebenarnya mereka telah berusaha memberikan fasilitas terbaik untuk Paus Fransiskus.
Namun nyatanya menurut Luhut Binsar, Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Sedunia itu lebih memilih dengan akomodasi dan transportasi yang sederhana.
“Ya beliau maunya begitu, kami turutin,” kata Luhut.
Luhut memastikan bahwa sebenarnya Pemerintah Indonesia sudah menyediakan akomodasi dan transportasi terbaik untuk Paus Fransiskus dengan keamanan tingkat tinggi untuk setiap kepala negara yang berkunjung di Indonesia.
Namun, semua akomodasi dan transportasi mewah yang disediakan pemerintah kepada tamu negara dapat ditolak. Hal itu dilakukan jika memang ada permintaan khusus dari tamu negara yang bersangkutan.
“Kalau maunya begitu, ya kami berikan semuanya,” imbuhnya.
Kendati demikian, Luhut mengapresiasi kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia. Menurutnya, kedatangan Paus Fransiskus makin melegitimasi nama Indonesia yang makin melambung di kancah internasional.
“35 tahun lalu Paus datang ke Indonesia. Nah, sekarang beliau datang lagi ke sini,” ucapnya.