HOLOPIS.COM, JAKARTA – Mantan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan bahwa politik saat ini sangat cair dan dinamis, termasuk iklim demokrasi dinilainya sudah kembali membaik.
Hal ini disampaikan Mahfud MD untuk merespons kekuatan Koalisi Indonesia Maju Plus atau KIM Plus yang dibayangkan banyak politisi akan bergerak dari pusat sampai daerah.
“Tidak ada sekarang ini di daerah-daerah cair, dan itu bagus karena apa, koalisi silang itu muncul lagi dan itu bagus bagi kebersatuan,” kata Mahfud MD dalam program Terus Terang yang ditayangkan di Youtube Mahfud MD Official seperti dikutip Holopis.com, Selasa (3/9).
Ia sebut juga di Pilgub Banten 2024. Di mana Partai Golkar akhirnya berkoalisi dengan PDIP untuk mengusung pasangan Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi. Sementara untuk KIM Plus mengusung pasangan lain, yakni Andra Soni dan Dimyati Natakusumah.
Begitu pun juga di daerah lain. Banyak situasi di mana PDIP yang bukan bagian dari KIM Plus berkoalisi dengan salah satu atau sejumlah partai politik di dalam KIM maupun KIM Plus tersebut.
“Di Banten misalnya, ternyata PDIP bisa berkoalisi dengan Golkar. Di Jawa Timur juga di mana-mana di beberapa tempat saya dengar juga berkoalisi antara PKS dan PDIP. Jadi itu bagus,” ujarnya.
Dengan membaca situasi itu, Mahfud MD berpandangan bahwa KIM Plus memang tidak sesuai dengan apa yang telah dibayangkan, di mana partai-partai koalisi pemenangan Prabowo-Gibran ditambah dengan eks partai pengusung Anies-Imin, yakni PKB, PKS dan NasDem, tidak serta merta membangun koalisi kompak dan solid.
“Tidak bisa lagi dikendalikan, harus misalnya KIM Plus itu lalu ingin menguasai DPRD yang kemudian akan mempengaruhi pusat,” ucapnya.
“Menurut saya itu bagus, dan demokrasi hidup kembali. Artinya tidak ada lagi hegemoni di mana Pak Jokowi baik langsung maupun tidak langsung secara terang-terangan mengendalikan situasi di berbagai daerah, sekarang sudah tidak ada lagi,” sambung Mahfud MD.
Tidak akan ada koalisi permanen seperti yang dibayangkan oleh KIM Plus itu, itu akan bubar dengan sendirinya.
Bagi Mahfud, situasi pecah kongsi KIM Plus di grass root ini menunjukkan bahwa pemikiran rakyat atau publik tidak bisa diatur secara absolut. Ia akan bergerak dengan naluri alamiahnya sendiri-sendiri.
“Bukan tidak mau, tapi tidak bisa lagi (Jokowi mengendalikan politik absolut) dengan peristiwa itu, tidak ada jalan untuk melakukan itu lagi. Ya karena public common sense itu tidak bisa dibendung,” tukas Mahfud MD.
Oleh sebab itu, dengan situasi politik seperti saat ini, Guru Besar Ilmu Hukum Tata Negara dari Universitas Islam Indonesia (UII) tersebut yakin bahwa demokrasi akan berjalan lancar, serta iklim politik pun akan semakin membaik.
“Pilkada yang akan berlangsung tidak akan seburuk misalnya dengan Pilpres kemarin, itu menurut saya ini akan berlangsung sampai 5 tahun ke depan, tidak akan ada koalisi permanen seperti yang dibayangkan oleh KIM Plus itu, itu akan bubar dengan sendirinya,” tuturnya.
Sudah bukan rahasia umum bahwa ras terkuat di jalanan adalah emak-emak membawa motor.
Menteri Hukum Supratman Andi Agtas menjelaskan maksud pernyataan Presiden Prabowo Subianto untuk memaafkan koruptor jika…
Siapa sih yang tidak tahu dengan film asal Inggris berjudul Love Actually, yang biasanya ditonton…
Sekertaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani menanggapi pro dan kontra kenaikan PPN 12% yang justru…
Jika biasanya Natal identik dengan berbagai persiapan untuk dekorasi pohon natal atau rumah, Hari Raya…
Di musim hujan yang saat ini sedang melanda Indonesia memang paling nikmat jika diiringi dengan…