HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Jokowi (Joko Widodo) melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Ghana Nana Addo Dankwa Akufo-Addo di kawasan Nusa Dua Bali.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin negara membahas berbagai upaya untuk memperkuat hubungan bilateral yang telah terjalin selama 65 tahun antara Indonesia dan Ghana.
“Selamat datang di Indonesia, dan terima kasih atas kehadiran Yang Mulia. Hubungan bilateral antara Indonesia dan Ghana telah terjalin selama 65 tahun, dan kita perlu terus memperkuatnya, terutama dalam tiga sektor kerja sama utama,” kata Jokowi dalam sambutannya seperti dikutip Holopis.com, Senin (2/9).
Kerja sama yang paling disoroti Jokowi salah satunya di bidang kesehatan. Di mana dirinya mengapresiasi kolaborasi antara Bio Farma Indonesia dan Atlantic Lab Science Ghana.
“Saya berharap kerja sama ini dapat mendorong produksi vaksin lokal di Ghana dan mendukung program vaksinasi di negara-negara Afrika lainnya,” tegasnya.
Jokowi juga meminta dukungan dari Presiden Akufo-Addo terkait penandatanganan nota kesepahaman (MoU) tentang pengawasan pangan dan obat-obatan antara otoritas pengawas kedua negara. Presiden berharap MoU tersebut dapat memperkuat sinergi di sektor farmasi Indonesia-Ghana.
Jokowi kemudian juga mengusulkan pengembangan kerja sama di sektor energi, terutama dalam eksplorasi minyak dan gas.
Jokowi meyakinkan bahwa Indonesia dan Ghana harus mengeksplorasi kerja sama di bidang minyak dan gas, termasuk pendirian kilang minyak di Ghana yang melibatkan Indonesia.
“Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah dan memenuhi kebutuhan energi di Ghana,” tuturnya.
Jokowi kemudian kembali menekankan pentingnya kerja sama di bidang pembangunan. Menurutnya, kerja sama tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan Ghana.
“Indonesia terbuka untuk bekerja sama dengan Ghana dalam program-program yang sesuai dengan kebutuhan Ghana melalui mekanisme Indonesia Aid termasuk dukungan teknis, beasiswa, dan pelatihan vokasional,” pungkasnya.