Advertisement
Categories: Ragam

4 Kebiasaan Buruk Kecantikan yang Bisa Berpengaruh Terhadap Perubahan Iklim

Advertisement

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Dalam upaya untuk mencapai penampilan yang diinginkan, banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa beberapa kebiasaan kecantikan yang mereka lakukan dapat memiliki dampak negatif pada lingkungan dan berkontribusi terhadap perubahan iklim.

Dari produk yang digunakan hingga cara mereka dibuang, berbagai kebiasaan ini ternyata memiliki efek yang jauh lebih besar daripada sekadar mempengaruhi kesehatan kulit atau rambut.

Berikut ini adalah empat kebiasaan buruk dalam rutinitas kecantikan yang dapat memengaruhi perubahan iklim dan cara untuk mengurangi dampaknya.

1. Penggunaan Produk dengan Bahan Kimia Berbahaya

Banyak produk kecantikan mengandung bahan kimia yang tidak hanya berpotensi merusak kesehatan pribadi, tetapi juga dapat berdampak buruk pada lingkungan. Misalnya, bahan-bahan seperti paraben, phthalates, dan sulfates dapat mencemari sistem air dan tanah ketika dibuang. Bahan kimia ini tidak selalu mudah terurai dan dapat merusak ekosistem serta mencemari sumber air.

2. Penggunaan Produk Sekali Pakai

Kebiasaan menggunakan produk kecantikan sekali pakai, seperti masker wajah sekali pakai, aplikator sekali pakai, dan kantong kosmetik, berkontribusi pada penumpukan sampah plastik yang sangat besar. Plastik sekali pakai ini seringkali tidak terurai dengan baik dan dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan yang signifikan.

3. Konsumsi Produk dengan Emisi Karbon Tinggi

Beberapa produk kecantikan diproduksi dengan cara yang memerlukan energi tinggi dan menghasilkan emisi karbon yang signifikan. Misalnya, proses produksi produk kosmetik dan perawatan kulit seringkali melibatkan bahan-bahan yang diambil dari sumber daya yang tidak terbarukan dan melibatkan proses yang menghasilkan polusi.

4. Pembelian dan Penggunaan Produk dari Industri yang Tidak Berkelanjutan

Industri kecantikan seringkali terlibat dalam praktik tidak berkelanjutan yang berdampak pada lingkungan. Misalnya, beberapa produk mungkin berasal dari bahan baku yang dipanen dengan cara yang merusak habitat alami atau menggunakan metode pertanian yang tidak ramah lingkungan. Selain itu, banyak produk kecantikan diproduksi dengan menggunakan kemasan yang tidak dapat didaur ulang

Dengan menyadari dampak dari kebiasaan kecantikan Sobat Holopis, kamu dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dan mendukung upaya untuk melindungi planet kita.

Share
Published by
Darin Brenda Iskarina

Recent Posts

Habib Syakur Pertanyakan Profesionalitas Polda Metro Jaya : Takut Tangkap Firli Bahuri

JAKARTA - Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid mempertanyakan profesionalitas…

4 menit ago

Pilu! Tamara Tyasmara Rayakan Ulang Tahun ke-7 Dante di Pemakaman

Artis Tamara Tyasmara diketahui kembali menyambangi makam putranya Raden Andante Khalif Pramudityo alias Dante pada Kamis,…

19 menit ago

Terbukti Korupsi Emas Antam, Crazy Rich Surabaya Budi Said Divonis 15 Tahun Bui dan Bayar Rp 35 M

Majelis hakim pengadilan tindak pidana korupsi (Tipikor) Jakarta menjatuhkan hukuman 15 tahun penjara dan denda…

29 menit ago

Hasto Tuding PDIP Diintimidasi Agar Tak Lakukan Pemecatan

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto akhirnya buka suara usai dirinya ditetapkan menjadi tersangka dalam penanganan kasus…

34 menit ago

Pemkab Karawang Larang Penjualan Miras Selama Natal dan Tahun Baru 2025

Dalam rangka menciptakan suasana perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 yang aman, tertib, dan…

49 menit ago

Arsenal vs Ipswich : Head to Head dan Prediksi Susunan Pemain

Duel seru antara Arsenal vs Ipswich Town akan tersaji pada lanjutan Boxing Day Liga Inggris.…

1 jam ago