Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Selebgram Shella Selpi Lizah meninggal dunia akibat kanker ovarium yang ia derita. Bagi Sobat Holopis yang ingin mempelajari tentang penyakit ini, berikut penjelasan yang bisa menjadi catatan.

Kanker ovarium adalah salah satu jenis kanker yang menyerang ovarium, organ reproduksi wanita. Penyebab pasti dari kanker ovarium belum sepenuhnya diketahui, namun ada beberapa faktor risiko yang dapat mempengaruhi kemungkinan seseorang mengembangkan penyakit ini.

Faktor genetik, hormonal, dan gaya hidup memiliki peran penting dalam meningkatkan risiko kanker ovarium.

1. Faktor Genetik

Mutasi genetik adalah salah satu penyebab utama kanker ovarium. Gen BRCA1 dan BRCA2 adalah dua gen yang jika mengalami mutasi, dapat meningkatkan risiko kanker ovarium secara signifikan. Wanita dengan mutasi pada gen-gen ini memiliki risiko yang jauh lebih tinggi dibandingkan wanita tanpa mutasi. Selain itu, riwayat keluarga dengan kanker ovarium atau kanker payudara juga dapat meningkatkan risiko karena adanya kecenderungan genetik.

2. Faktor Hormonal

Hormon memiliki peran penting dalam kesehatan ovarium. Paparan estrogen yang berlebihan dapat mempengaruhi risiko kanker ovarium. Wanita yang mengalami menstruasi awal atau menopause terlambat memiliki paparan estrogen yang lebih lama, yang dapat meningkatkan risiko kanker. Selain itu, wanita yang tidak pernah hamil atau melahirkan juga memiliki risiko yang lebih tinggi.

3. Faktor Gaya Hidup dan Lingkungan:

Paparan terhadap bahan kimia berbahaya, seperti pestisida dan bahan kimia industri, dapat berkontribusi pada risiko kanker ovarium. Selain itu, gaya hidup yang tidak sehat seperti obesitas, pola makan yang buruk, dan kurangnya aktivitas fisik juga dapat meningkatkan risiko. Wanita yang memiliki berat badan berlebih cenderung memiliki kadar estrogen yang lebih tinggi, yang dapat mempengaruhi kesehatan ovarium.

4. Pencegahan dan Deteksi

Meskipun faktor risiko tidak dapat sepenuhnya dihindari, penting untuk melakukan pemeriksaan rutin dan konsultasi dengan dokter untuk deteksi dini. Mengenali faktor risiko dan mengambil langkah-langkah preventif seperti gaya hidup sehat dan pemantauan kesehatan dapat membantu mengurangi risiko kanker ovarium.