HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menggunakan kuteks atau cat kuku adalah cara populer untuk mempercantik tampilan kuku. Namun kebiasaan orang Indonesia yang suka makan dengan tangan membuat banyak orang menggunakan tangannya untuk mengambil makanan enggan kuku yang diwarnai kuteks.
Namun, banyak orang bertanya-tanya tentang keamanan menggunakan kuteks, terutama terkait dengan kesehatan. Mari kita telusuri beberapa aspek terkait keamanan menggunakan kuteks saat makan atau memasak.
Bagaimana Komposisi Kuteks?
Kuteks mengandung berbagai bahan kimia, termasuk formaldehid, toluene, dan dibutyl phthalate. Formaldehid adalah bahan pengawet yang digunakan untuk meningkatkan daya tahan kuteks, sementara toluene memberikan keleluasaan dalam pengaplikasian kuteks.
Dibutyl phthalate adalah bahan yang membantu memberikan konsistensi pada cat kuku. Walaupun bahan-bahan ini umumnya dianggap aman dalam konsentrasi rendah, mereka dapat menimbulkan efek samping jika terpapar dalam jumlah besar atau dalam jangka waktu lama.
Paparan dan Risiko Kesehatan
Paparan bahan kimia dari kuteks dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan saluran pernapasan, terutama bagi mereka yang memiliki sensitivitas terhadap bahan kimia. Bagi orang yang sering menggunakan kuteks dan tidak mengikuti praktik perawatan yang tepat, risiko ini bisa meningkat. Meskipun tidak ada bukti kuat bahwa mengonsumsi makanan dengan kuteks di kuku secara langsung menyebabkan efek kesehatan yang serius, tetap disarankan untuk menghindari kontak langsung antara kuteks dan makanan.
Pastikan Kuteks Benar-benar Kering
Untuk menjaga keamanan, pastikan kuteks sudah benar-benar kering sebelum menyentuh makanan atau menggunakan alat makan. Selalu gunakan kuteks di area yang terpisah dari dapur atau tempat makan untuk meminimalkan risiko kontaminasi.
Pastikan juga untuk tidak menggigit atau menggosok kuku, yang dapat menyebabkan kuteks terkelupas dan berpotensi tercampur dengan makanan.