“Bagi saya berjuang bersama ialah yang utama. Soal hasil menyerahkan kepada Allah SWT. Kami komitmen, untuk sekuat tenaga berjuang bersama Pak Hari Wur. Soal predikat PNS pada saya, saya konsekuen, akan segera mundur dari Dirut RSUD Dolopo,” terang Dokter Pur kepada jurnalis.
Sebagaimana halnya pasangan Kaji Mbing dan Sandhy, sebelum berangkat menuju Kantor KPU setempat, Hari Wur dan Dokter Pur juga menggelar deklarasi sumpah setia bersama dengan para pendukung dan simpatisannya
Ketua KPU Kabupaten Madiun, Nur Anwar, menyatakan pihaknya telah menerima dua pasangan sebagai bakal calon bupati setempat. Menurutnya, tahap berikutnya adalah meminta kepada dua pasangan itu untuk mengikuti tes kesehatan.
“Iya. Jadi setelah pendaftaran ini kedua pasangan wajib menjalani tes kesehatan,” ujar Nur Anwar.
Mengamati tempo kedatangan pasangan yang tiba ke Kantor KPU untuk mendaftar sebagai peserta Pilkada, di mana pasangan Hari Wur dan Dokter Pur tiba belakangan, dinilai publik setempat sebagai kode alam kemenangan pasangan tersebut.
Publik menggambarkan, momentum kegiatan apa pun baik tingkat daerah hingga pusat, kedatangan pak lurah mau pun presiden selalu tiba setelah publik dan pejabat di bawahnya hadir lebih dulu.
“Biasanya begitu kan? Para undangan, masyarakat, pak Carik, menteri, gubernur dan lainnya datang duluan, baru pak lurah atau presiden datang belakangan,” sebut Cahyono, warga setempat, kepada jurnalis.
Selain itu, katanya, dalam sinopsis film-film antagonis, seorang bintang film sebagai pemeran utama atau lakon, juga selalu berada di durasi akhir sebagai penyelamat.
Sementara salah seorang pejabat desa di kabupaten setempat menilai, pasangan Hari Wur dan Dokter Pur lebih layak memimpin Kabupaten Madiun ke depannya.
Alasannya, secara usia Hari Wur lebih matang. Secara tabiat dan pembawaan, Hari Wur dinilai mampu bersikap dewasa, demes luwes, berpengalaman memimpin perusahaan perbankan, sehingga dimungkinkan lebih sanggup melayani masyarakat baik pendukung maupun bukan pendukungnya.
“Nampaknya Pak Hari Wur akan lebih siap memimpin Kabupaten Madiun ke depan. Beliau demes luwes, tenang, kalem dan dewasa sehingga lebih bisa menangani daerah ini,” nilai seorang pejabat desa, yang jati dirinya sengaja tidak diungkap, kepada jurnalis, Rabu (28/8).
Usai melakukan pendaftaran di KPU setempat, kedua pasangan mengundurkan diri pulang bersama para pendukungnya.
Tidak terjadi gesekan antar pendukung atau bentuk keonaran lainnya, lantaran aparat keamanan siaga di setiap titik rawan. Selain tindakan preventif terus diupayakan aparat, sebagai bentuk pencegahan timbulnya huru-hara.