HOLOPIS.COM, JAKARTA – Paus Fransiskus akan melakukan kunjungan ke Indonesia, pada tanggal 3-5 September 2024. Kardinal Suharyo mengatakan, kehadiran Paus di Indonesia menjadi sangat penting.
“Kehadiran paus di Indonesia sangat penting,” ujar Kardinal Suharyo yang dikutip Holopis.com dalam konferensi pers di gedung KWI Jakarta, Rabu (28/8).
Dalam kesempatan tersebut diceritakan, Paus Fransiskus merupakan tokoh yang berpengaruh di dunia. Hal tersebut, seperti penelitian yang dilakukan sebuah majalah internasional pada tahun 2014.
“Pada 2104 ada penelitian yang dilakukan majalah internasional, mengenai peranan 50 pemimpin dunia. Karena baru 1 tahun setelah jadi pimpinan gereja katolik, Paus Fransiskus ditempatkan nomor satu tokoh yang berpengaruh di dunia,” cerita Kardinal.
Selain itu, kedatangan Paus Fransiskus ini juga bisa menjadi harapan Namun, dengan catatan harapan tidak hanya sekedar menunggu.
“Harapan tidak sama dengam optimisme yang berlandaskan perhitungan manusia,” katanya.
Sementara itu Juru Bicara Panitia Kunjungan Paus Fransiskus, Rm. Thomas Ulun Ismoyo, Pr. mengatakan, kehadirannya di Indonesia, sebuah negara yang dikenal dengan keragaman budaya dan agama, menjadi momen yang sangat penting dalam membawa pesan perdamaian, kemanusiaan, dan persaudaraan.
“Pesannya menyapa umat, menguatkan, dan menyampaikan pesan perdamaian di manapun berada,” ujarnya.
Sebagai informasi, agenda kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia antara lain bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara. Selanjutnya, ada pertemuan pribadi dengan para imam Serikat Yesus di Gereja Katedral Jakarta dan menemui kelompok pemuda para religius di belakang Katedral.
Salah satu agenda penting lainnya dalam lawatan ini, yakni pertemuan Paus Fransiskus dengan para pemimpin lintas agama di Masjid Istiqlal. Pertemuan ini memiliki peran penting karena menjadi simbol persatuan dan toleransi antar umat beragama di Indonesia.
Paus Fransiskus juga akan menyapa umat Katolik di GBK, sekaligus memimpin Misa Kudus di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) dan Stadion Madya, Senayan, yang diperkirakan akan dihadiri oleh lebih dari 80 ribu umat Katolik.