Advertisement
Categories: Kesehatan

88 Kasus Konfirmasi Cacar Monyet di Indonesia, Menkes Bilang Gini

Advertisement

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mencatat adanya 88 kasus cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) di Indonesia hingga saat ini. Angka ini naik dari tahun 2023 yang tercatat sebanyak 73 kasus.

Secara rinci, kasus tersebar di DKI Jakarta sebanyak 59 kasus konfirmasi, Jawa Barat 13 kasus konfirmasi, Banten 9 konfirmasi, Jawa Timur 3 konfirmasi, Daerah Istimewa Yogyakarta 3 konfirmasi, dan Kepulauan Riau 1 konfirmasi.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 87 kasus telah dinyatakan sembuh. Jika dilihat tren mingguan kasus konfirmasi Mpox di Indonesia dari tahun 2022 hingga 2024, periode dengan kasus terbanyak terjadi pada Oktober 2023.

Menanggapi itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir berlebihan. Sebab, penyakit cacar monyet sejatinya bisa diobati.

Terlebih, kata dia, kasus cacar monyet di Indonesia masih terbilang terkendali. Dari sisi varian pun lebih banyak varian clade IIB, yang memiliki tingkat fatalitas sangat kecil dibandingkan varian lain.

“Semua yang sakit di Indonesia sembuh, jadi enggak usah khawatir, apalagi kalau dari cacar, itu kan sudah ada vaksin ya,” ujar Menkes Budi dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Rabu (28/8).

Ia menekankan, bahwa tren kenaikan kasus cacar monyet di Indonesia saat ini masih dapat dikatakan terkendali. Meskipun diakuinya, kasus cacar monyet sempat naik signifikan pada tahun 2023 lalu.

“Di Indonesia sendiri tahun 2024 mungkin ada sekitar 12-14 kasus dan belum ada lagi akhir-akhir ini,” katanya.

Sebelumnya Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa vaksin Mpox massal bagi masyarakat Indonesia untuk saat ini masih belum diperlukan.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun, kata dia, masih belum merekomendasikan untuk memberikan vaksin massal kepada masyarakat. Sehingga untuk saat ini, vaksin tersebut diprioritaskan bagi kelompok yang berisiko, seperti nakes.

Adapun terkait persediaan vaksin Mpox sendiri, Nadia mengatakan bahwa stok untuk tahun ini masih cukup, sehingga belum ada urgensi bagi pemerintah untuk menambah.

Share
Published by
Khoirudin Ainun Najib

Recent Posts

PDIP Minta Presiden Prabowo Kaji Ulang Penarapan PPN 12 Persen Tahun Depan

JAKARTA - Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus mengatakan bahwa pihaknya tidak menolak kenaikan PPN 12…

2 menit ago

Kecelakaan di Malang Gegara Truk Tak Kuat Menanjak, 4 Orang Penumpang Bus Meninggal

JAWA TIMUR - Sebuah bus pariwisata Tirto Agung bernomor polisi S 7607 UW mengalami kecelakaan…

7 menit ago

CCTV : Kucing Kuasai Sofa Pemilik, Netizen Tanya Siapa Majikannya

Bagi para pencinta anabul (anak bulu) atau pencinta kucing, pasti tahu bahwa hewan menggemaskan yang…

17 menit ago

BNPB : Lima Jembatan di Maros Terputus Akibat Banjir

Sejumlah wilayah di Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan terdampak banjir akibat curah hujan yang sangat…

32 menit ago

Setelah Tan Paulin, Giliran Dirjen Bea Cukai Diperiksa KPK Terkait Ekspor Batu Bara

Tim penyidik KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) mendalami ekspor batu bara ke sejumlah negara. Di antaranya…

47 menit ago

Banjir di Kabupaten Dompu, Tiga Ribu Lebih Warga Terdampak

Bencana banjir melanda ribuan pemukiman warga yang ada di Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

1 jam ago