HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sesak dada yang mendadak pada malam hari dapat menjadi pengalaman yang menakutkan dan tidak nyaman. Ketika gejala ini muncul, penting untuk memahami berbagai penyebab potensial, serta langkah-langkah yang bisa diambil untuk mengatasi dan mencegah kondisi tersebut.
Artikel ini akan membahas kemungkinan penyebab sesak dada yang mendadak pada malam hari, gejala yang mungkin menyertai, dan langkah-langkah penanganan serta pencegahan yang bisa diambil.
Penyebab Umum Sesak Dada di Malam Hari
Asma
Asma adalah salah satu penyebab utama sesak dada yang mendadak, terutama pada malam hari. Kondisi ini ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas, yang dapat menyebabkan gejala seperti batuk, wheezing (napas berbunyi), dan sesak dada.
Serangan asma sering kali memburuk di malam hari karena perubahan posisi tidur dan penurunan produksi hormon kortisol, yang berfungsi mengurangi peradangan.
Refluks Asam
Refluks asam atau gastroesophageal reflux disease (GERD) terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan. Gejala ini seringkali terasa lebih buruk saat berbaring, yang menyebabkan sesak dada, terutama jika makanan atau minuman tertentu memicu refluks. Gejala tambahan mungkin termasuk rasa terbakar di dada atau tenggorokan.
Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner (PJK) dapat menyebabkan nyeri dada yang mendadak, yang seringkali dirasakan lebih intens pada malam hari.
PJK terjadi ketika arteri koroner yang mensuplai darah ke jantung mengalami penyempitan akibat penumpukan plak. Gejala tambahan dapat mencakup nyeri yang menjalar ke lengan kiri, rahang, atau punggung, serta sesak napas.
Apnea Tidur
Apnea tidur adalah gangguan tidur yang ditandai dengan berhentinya napas selama beberapa detik atau menit saat tidur. Hal ini dapat menyebabkan sesak dada mendadak karena penurunan oksigen dalam darah dan peningkatan tekanan pada jantung dan paru-paru.
Pneumonia atau Infeksi Paru
Infeksi paru-paru seperti pneumonia dapat menyebabkan sesak dada yang mendadak. Gejala biasanya disertai dengan demam, batuk, dan nyeri dada yang memburuk saat berbaring.
Gejala yang Menyertai
Selain sesak dada, beberapa gejala lain yang mungkin menyertai termasuk:
- Nyeri Dada: Nyeri yang terasa tajam atau tertekan di dada dapat menunjukkan masalah jantung atau gangguan lain yang serius.
- Batuk: Batuk yang persisten bisa menjadi tanda adanya infeksi atau peradangan pada saluran napas.
- Wheezing: Napas berbunyi yang khas pada asma.
- Sesak Napas: Kesulitan bernafas yang bisa menjadi lebih parah saat berbaring.
- Rasa Terbakar: Sensasi terbakar di dada atau tenggorokan, sering terkait dengan refluks asam.
Penanganan dan Pencegahan
Kunjungi Dokter
Jika mengalami sesak dada mendadak, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan penyebab yang mendasarinya. Pemeriksaan medis yang tepat akan membantu dalam diagnosis dan pengobatan yang sesuai.
Manajemen Asma
Jika asma adalah penyebabnya, pastikan untuk mengikuti rencana perawatan yang direkomendasikan oleh dokter, termasuk penggunaan inhaler dan obat-obatan lainnya sesuai petunjuk.