Advertisement
Categories: Polhukam

Cak Imin Cuek soal Muktamar Tandingan

Advertisement

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Umum terpilih DPP PKB, Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin tak terlalu tertarik menanggapi adanya rencana muktamar tandingan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Yang mana agenda Muktamar tandingan tersebut akan digelar di Jakarta pada 2-3 September 2024 di Jakarta.

Cak Imin, sapaan akrabnya, menegaskan bahwa pelaksanaan muktamar tandingan itu bersifat liar.

“Itu liar,” kata Cak Imin di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Minggu (25/8) seperti dikutip Holopis.com.

Wakil Ketua DPR RI tersebut menegaskan bahwa tidak ada aturan yang bisa mengakomodir kegiatan Muktamar tandingan tersebut.

“Tidak ada aturan hukum Indonesia yang memberikan keleluasaan kepada orang-orang yang enggak jelas dari mana,” tegasnya.

Kemudian, Cak Imin yang kembali terpilih menjadi Ketua Umum PKB periode 2017-2022 itu menjelaskan bahwa pihaknya tidak akan menganggap muktamar tandingan tersebut, serta tak perlu melakukan langkah antisipasi.

“Enggak kita anggep. Ngapain antisipasi, wong enggak jelas,” tegasnya.

Di sisi lain, Cak Imin menyatakan bakal segera menyelesaikan proses kepengurusan baru PKB periode 2024-2029. Proses penentuan itu, bakal dilakukan dengan cepat sehingga bisa segera disampaikan pada publik.

“Ya malam ini tuntas, Insya Allah kami akan umumkan besok hari Senin di Jakarta,” tandasnya.

Muktamar Tandingan

Sebelumnya diketahui Sobat Holopis, bahwa mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lukman Edy dan rekan-rekannya akan membuat muktamar PKB tandingan yang akan digelar di Jakarta awal September mendatang.

Sekretaris Fungsionaris DPP PKB A.Malik Haramain mengatakan, pihaknya menerima mandat untuk menggelar Muktamar PKB di Jakarta pada tanggal 2 hingga 3 September mendatang.

“Mandat yang kami terima itu, agar kita membuat muktamar. Muktamar kita adalah muktamar yang didukung secara moral oleh pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yaitu Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Sementara kita jadwalkan (muktamar) tanggal 2 hingga 3 September di Jakarta,” kata Haramain, saat konferensi pers di Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, Minggu (25/8) dini hari.

Ia juga mengeklaim mendapat mandat dari ratusan DPC dan beberapa DPW PKB yang memberikan mandat, dan karena itu melihat pemberian mandat dipertimbangkan panel atau seruan moral dan lalu Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga meminta agar PKB dikembalikan kepada NU.

“Yang meminta kepada PKB adalah peran, posisi, eksistensi para ulama, pada kiai, bisa kembali dipulihkan seperti awal berdirinya Partai kebangkitan Bangsa tahun 1998,” imbuhnya.

Share
Published by
Muhammad Ibnu Idris

Recent Posts

Cek Ramalan Cuaca Jateng Hari Ini, Bakal Turun Hujan?

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis informasi terkini perihal prakiraan cuaca Jateng (Jawa Tengah)…

1 jam ago

Sedia Payung, Cuaca Jakarta Diprediksi Turun Hujan Seharian di Beberapa Wilayah

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis informasi terkini perihal prakiraan cuaca Jakarta pada…

1 jam ago

Cek! Banyak Acara Untuk Isi Libur Akhir Pekan di Jakarta

Sobat Holopis yang ingin mengisi libur akhir pekan, bisa mengunjungi beberapa acara yang berlangsung di…

2 jam ago

838 Personel Gabungan Amankan Ibadah Natal di 177 Gereja Wilayah Jakarta Barat

Polres Jakarta Barat akan menerjunkan sebanyak 838 personel gabungan, yang terdiri dari Polri, TNI, Satpol…

2 jam ago

Menteri BUMN Diminta Jamin Stabilitas Harga Tiket Transportasi Selama Nataru

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengumumkan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto telah…

2 jam ago

Ki Hajar Dewantara, Pahlawan Pendidikan yang Bikin Belanda Meradang

Kisah hidup Ki Hajar Dewantara memang sangat menginspirasi! Beliau adalah tokoh yang banyak berjasa dalam…

2 jam ago