HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi) akhirnya meresmikan Bendungan Margatiga di Kabupaten Lampung Timur, Lampung, Senin (26/8). Bendungan yang dibangun oleh PT Waskita Karya (Persero) tersebut siap difungsikan untuk menyuplai air irigasi pada lahan pertanian di wilayah tersebut.
Direktur Utama Waskita Karya, Muhammad Hanugroho menyampaikan, Bendungan Margatiga diharapkan dapat mendukung lumbung pangan nasional di Kawasan Lampung. Pasalnya, suplai air yang berkelanjutan dari bendungan membuat petani bisa menanam dua sampai tiga kali dalam setahun.
“Bendungan tersebut akan mengairi Daerah Irigasi (DI) di provinsi Lampung seluas 16.588 Hektar (Ha). Daerah tersebut mencakup DI Jabung Kiri seluas 5.638 Ha dan DI Jabung Kanan sebesar 10.950 Ha,” tutur pria yang akrab disapa Oho tersebut, seperti dikutip Holopis.com.
Pembangunan Bendungan Margatiga menelan biaya hingga Rp846 miliar. Adapun bendungan ini memiliki luas genangan mencapai 2.313 Hektar (Ha) dan daya tampung sebanyak 42 juta meter kubik
Selama pengerjaan Bendungan Margatiga, lanjutnya, tim Waskita menerapkan inovasi Building Information Modelling (BIM) atau Dimension of Digital Construction. Produk BIM yang diimplementasikan pada proyek itu mencakup Reality Modelling pada tahap digital surveying, lalu 3D Modelling, Shop Drawing, serta As-Built Model pada saat produksi.
Pada tahap Sequencing and Simulation, diterapkan 4D Sequence, Work Method Statement dan 6D Sustainability. Berikutnya pada bagian 5D Quantity Take-off diimplementasikan 5D QTO, Marking Progress, juga monitoring pekerjaan.
Terakhir di bagian kolaborasi, diterapkan Document Approval, Document Collaboration, Issue Coordination dan Digital Asset Handover. Dijelaskan, penerapan seluruh inovasi itu bertujuan mempermudah proses pembangunan.
“Di era digitalisasi seperti sekarang, inovasi digital sangat diperlukan, tidak terkecuali di bidang konstruksi guna memudahkan pengerjaan. Pada penerapan BIM misalnya, digunakan Buku Lapangan Digital yang bertujuan mengurangi penggunaan kertas, mengakses lebih mudah, serta lebih praktis dibawa maupun disimpan,” jelas Oho.
Oho menambahkan, manfaat BIM di bendungan ini tidak hanya dirasakan dalam pekerjaan di lapangan, tapi juga dalam kegiatan penulisan karya ilmiah. Salah satu paper tim proyek Bendungan Margatiga berhasil lolos presentasi dalam kongres ICOLD ke-27 di Marseille, Perancis.
“Waskita Karya merupakan satu-satunya perwakilan BUMN Karya yang lolos. Presentasi tersebut diwakili langsung oleh tim Engineering proyek Bendungan Margatiga dengan judul paper The Application of Modular Precast Concrete System on Sidewall,” tutur dia.
Sebagai informasi, Bendungan Margatiga merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang digarap Waskita Karya. Total anggaran yang digunakan untuk pembangunan tersebut sekitar Rp 846 miliar.
Selama lima tahun kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir, Waskita memulai pembangunan 36 PSN. Sementara jumlah PSN bendungan yang sedang dikerjakan saat ini sebanyak sembilan, yaitu Bendungan Temef, Mbay, Jlantah, Jragung, Bener, Leuwikeris, Tigadihaji, Rukoh, serta yang diresmikan hari ini yakni Bendungan Margatiga.