Prabowo Nyantai Selalu Terima Fitnah : Kita Ingin yang Terbaik!

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Terpilih Prabowo Subianto mengaku tidak pernah ambil pusing dengan setiap hinaan yang dihadapinya selama ini.

Salah satunya ketika Prabowo Subianto diberikan nilai 11 saat debat Pilpres 2024 oleh Anies Baswedan. Menteri Pertahanan RI itu pun mengaku tidak pernah mengambil hati cacian seperti itu.

“Seorang pejuang, seorang pendekar harus berani. Ya, tetapi tidak harus benci dan tidak boleh dendam. Jadi saya nggak ada masalah, diberi nilai 11 nggak apa-apa, sungguh, sungguh. Saya nggak apa-apa karena rakyat saya beri nilai saya 58,58%,” kata Prabowo Subianto dalam pernyataannya di acara Kongres ke6 PAN pada Sabtu (24/8) seperti dikutip Holopis.com.

Tak hanya itu, Prabowo Subianto pun mengaku sudah kenyang dengan tuduhan bahwa dirinya dituduh melakukan makar, kudeta, hingga melanggar hak asasi manusia (HAM) oleh sejumlah pihak.

“Saya dituduh mau lakukan makar, kudeta, pelanggar HAM, itu enggak ada apa-apa bagi saya, tidak apa-apa. Jangankan hinaan, ejekan, dan fitnah, jiwa dan nyawa saya serahkan kepada bangsa ini,” tegasnya.

Mantan Danjen Kopassus itu pun meyakini bahwa rakyat Indonesia butuh pemimpin yang rukun serta bekerja sama dan bukannya saling membenci satu sama lain.

“Kita ini ingin yang terbaik, ingin baik, rakyat butuh kedamaian, kerukunan ketenangan, rakyat butuh pemimpinnya bekerja sama,” ucapnya.

Dia mengaku mengingat ajaran dari ustaz, guru, hingga orang tua soal jiwa seorang pejuang. Prabowo mengatakan patriot tidak boleh punya sifat dendam.

Meski begitu, dia mengingatkan agar masyarakat Indonesia harus mewaspadai dipecah belah. Dia mengatakan Indonesia kerap diadu domba sehingga sulit maju.

“Tapi semakin dewasa, bangsa kita ratusan tahun diadu domba. Semua masalah itu adalah dihasut, terus dihasut. Masa sekarang kita di ambang tinggal landas yang bener,” ujarnya.

Dia mengingat, Indonesia ‘dikerjai’ pihak asing pada tahun 1998. Padahal saat itu Indonesia sudah lebih maju dibanding negara lain.

“Waktu ’98, kita sudah di ambang tinggal landas, kita dikerjain oleh kekuatan-kekuatan asing. Kalau ada elite Indonesia yang terjadi di tahun ’98, saya sarankan, tolong belajar lagi,” tuturnya.

Prabowo mengaku tidak ambil pusing dengan tuduhan tersebut. Menurutnya, bangsa Indonesia dididik dengan orang-orang yang berkeinginan dan niat baik.

“Bangsa kita, orang-orang yang niat baik, orang-orang yang berkeinginan baik, orang-orang yang dibesarkan oleh guru, ustaz, orang tua, dengan nilai-nilai yang baik sering ditipu, dibohongi oleh orang-orang yang licik, orang-orang yang munafik, orang-orang yang lain di bibir lain di hati,” tuntasnya.

Temukan kami juga di Google News dengan klik ikon bintang. Atau kamu bisa follow WhatsApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.
Ruang Mula

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Polres Jaksel Benarkan Nikita Laporkan Vadel Badjideh

Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi membenarkan bahwa Nikita Mirzani telah mendatangi kantornya bersama dengan tim kuasa hukum. Kedatangan Nikita tersebut dalam rangka untuk melaporkan Vadel Alfajar Badjideh atau Vadel Badjideh.

Prabowo Subianto Ogah Pusingkan Polemik Fufufafa

Partai Gerindra mengungkapkan sikap Prabowo Subianto atas unggahan akun media sosial Kaskus 'Fufufafa' yang sedang viral belakangan ini.

Nawawi Sindir Jokowi, Tak Pernah Undang Bahas KPK Kecuali soal Hakordia

Komitmen pemberantasan korupsi Presiden Joko Widodo (Jokowi) disindir Ketua Sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango.
Prabowo Gibran 2024 - 2029

Berita Terbaru