Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTACut Intan Nabila sudah memantapkan diri untuk bercerai dari suaminya, Armor Toreador. Setelah diduga menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Akibat video yang ia unggah di media sosial, saat ini Armor sudah resmi ditahan dan ditetapkan menjadi tersangka.

Dalam pesannya di Instagram, Cut Intan mengingatkan followersnya bahwa apa yang menjadi milik kita, tidak akan bertahan selamanya.

“Apapun yang kita miliki, tidak selamanya membersamai kita. Pada akhirnya selalu ada batas di setiap perjalanan,” kata Cut Intan, dikutip Holopis.com dari akunnya @cut.intannabila, Minggu (25/8).

Meskipun berakhir perih, Cut Intan Nabila tetap berterima kasih kepada Armor yang sudah memberikannya kehidupan rumah tangga selama 5 tahun.

“Terima kasih untuk 5 tahun ini, untuk suka duka dan sakit yang terpendam, maafkan jika cerita kita harus disaksikan oleh kalayak ramai,” kata Intan.

Meskipun ayah dari anak-anaknya tersebut belum mengucapkan maaf, tetapi Intan sudah memaafkan pria yang pernah mencuri hatinya sejak masih muda itu.

“Walaupun tak pernah terucap kata maaf, aku sudah memaafkan,” kata Intan.

Berjuang Untuk Kebahagiaan Ketiga Anaknya

Intan mengatakan bahwa kebahagiaan anak-anaknya akan menjadi fokus dan usaha yang terus dia lakukan.

“Selamat 5 tahun pernikahan yang terakhir, aku akan terus berusaha kuat untuk kebahagiaan Afkar, Zara, Zhea,” pungkasnya.

Netizen pun memberikan dukungan dan simpati kepada Intan. Ada yang mendukung keputusan Intan untuk menyudahi perniakahannya sesudah 5 tahun demi masa depan anak-anaknya.

“Cukup 5 tahun saja, demi masa depan anak-anak,” kata @melatyjasinne.

Namun ada pula yang heran mengapa Intan masih mengucapkan selamat ulang tahun pernikahan kepada suaminya yang diduga menyiksanya tersebut.

“Yaelah masih aja ngucapin selamat. Ntan.. ntan, terlalu baik sih kamu mah dek. Semoga semua proses hukumnya dimudahkan dan dilancarkan,” kata @andinadhani.

Sementara itu, saat ini Cut Intan Nabila sudah menyerahkan kasus dugaan KDRT nya kepada jaksa dan menunggu perjalanan hukum.