HOLOPIS.COM, JAKARTA – PP PBSI berencana membuat sport centre sendiri yang diperuntukan bagi para atlet badminton, rencana tersebut dilakukan tentunya dengan berkolaborasi dengan pemerintah.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo dalam jumla persnya yang juga didampingi langsung oleh Ketua Umum PBSI terpilih, M Fadil Imran, Kamis (22/8).
“Jadi ini tadi ada beberapa opsi dan juga pilihan untuk perencanannya. Kami akan kaji lagi bersama dengan PUPR agar ini bisa cepat dimiliki dalam rangka persiapan Olimpiade 2028,” ungkap Menpora Dito, sebagaimana informasi yang dikutip Holopis.com.
Pembangunan tersebut tentu merupakan tindak lanjut dari rencana jangka pendek, menengah, hingga jangka panjang roadmap PBSI, dimana salah satunya yakni mengenai peningkatan fasilitas menuju Olimpiade 2028.
Namun demikian, rencana pembangunan tersebut masih didiskusikan, dimana opsinya ada merenovasi atau mebangun sport centre yang baru.
“Memang tadi kita bahas ada dua opsi. Satu merenovasi, satu membangun dari sport centre. Yang pasti keduanya akan kami jajaki,” ujarnya lagi.
“Tapi yang pasti Cipayung tak akan kita tinggalkan, minimal kita akan modernisasi. Kami juga akan melihat untuk pembangunan sport centre ini apakah nanti akan lebih baik nanti di Cipayung sekaligus, atau potensi tanah yang baru,” tambahnya.
Indonesia sejatinya memiliki sport centre di Cibubur, namun hanya untuk sembilan cabang olahraga, tak termasuk badminton.
“Di Cibubur itu sudah 9 cabang olahraga dan badminton karena sudah sejak 1992 memiliki fasilitas sendiri ini lah yang ingin kami maksimalkan. Untuk penambahan tadi Pak Fadil melaporkan ada potensi tanah lain yang siap di bangun, beliau mengatakan di daerah Subang,” katanya lagi.
Di sisi lain dalam kesempatan yang sama, Fadil menerangkan bahwa perencanaan pembangunan sport centre demi meningkatkan kualitas pembinaan dan prestasi atlet ke depannya.
“Ini adalah langkah penting untuk meningkatkan kualitas pembinaan dan prestasi atlet kita ke depannya. Kami berkomitmen untuk mewujudkan fasilitas yang modern sehingga kualitas bulutangkis Indonesia berprestasi di kancah internasional,” ungkap Fadil.
“Dan ketika pelaksanaan Munas PBSI kemarin, di mana saya menjadi ketua terpilih yang akan dilantik pada bulan November, salah satu target jangka pendek dari visi dan misi saya itu adalah memang melengkapi sarana dan prasarana,” sambungnya.
“Ini merupakan langkah maju karena kalau kita lihat di negara-negara yang badmintonnya mengalami peningkatan prestasi yang luar biasa, itu memang tak terlepas dari usaha sarana dan prasarana dan implementasi sport science,” tambahnya.
“Setidaknya gedung sport science yang akan menjadi ruang yang secara kuantitatif aspek kebugaran, aspek teknik, aspek kesehatan atlet bisa terukur karena syarat olahraga sekarang harus kuat kualitasnya,” imbuhnya.
