HOLOPIS.COM, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan inklusi keuangan di Indonesia bisa mencapai angka 98 persen di tahun 2045, seiring dengan visi Indonesia Emas 2045.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar mengatakan, pihaknya akan terus mendorong program-program penetrasi layanan keuangan, sehingga inklusi para pengguna jasa keuangan bisa meningkat.
“Indeks inklusi diharap capai 98% dalam Perayaan Indonesia Emas 2045,” kata Mahendra dalam acara Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN), seperti dikutip Holopis.com, Kamis (22/8).
Untuk mencapai target tersebut, OJK terus mendorong peningkatan kepemilikan tabungan pelajar melalui program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) dan Simuda dan pembuatan 2,5 juta rekening baru untuk mahasiswa dan pemuda.
Secara bertahap melalui berbagai program tersebut, OJK berharap angka kepemilikan tabungan pelajar bisa mencapai 90 persen di tahun 2025.
“Kami juga dorong kredit pembiayaan untuk menjangkau 1,6 juta debitur. Dan akselerasi keuangan untuk 1/3 penyandang disabilitas,” tuturnya.
Sebagai informasi Sobat Holopis, inklusi keuangan di Indonesia pada tahun 2024, tercatat sebesar 74 persen dengan literasi keuangan yang hanya sebesar 65,4 persen. Kedua indikator tersebut merupakan kunci bagi perekonomian nasional.
pengetatan likuiditas, pendalaman pasar untuk memberikan daya ungkit daya ekonomi nasional.
Untuk meningkatkan indeks tersebut, OJK bersama dengan Dewan nasional Keuangan Inklusif atau DNKI serta TPAKD akan mengorkestrasi Gerakan Nasional melibatkan seluruh pemangku kepentingan meningkatkan literasi & inklusi keuangan yang diberi nama Gerakan Nasional Cerdas Keuangan atau GENCARKAN.
Program gencarkan akan mencakup seluruh kabupaten kota melalui kolaborasi pemangku kepentingan daerah. Kedepan, OJK akan mendorong kegiatan secara terarah & terokrestrasi semua kelompok prioritas.
Program gencarkan akan memberikan multiplier effect melalui peran duta & agen literasi & inklusi keuangan. Ditargetkan, dari porgam GENCARKAN ini akan melahirkan 2 juta duta & agen literasi & inklusi keuangan untuk jadi garda terdepan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia.