HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kinerja pasar keuangan Indonesia melemah pada perdagangan Kamis (22/8), di tengah panasnya aksi demo yang menolak pengesahan Rancangan Undang-undang tentang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada).
Tercatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kompak turun pada perdagangan kemarin. Sementara Surat Berharga Negara (SBN) juga ramai dilego investor.
Untuk IHSG pada perdagangan kemarin (22/8) ditutup di zona merah, dengan terjun bebas ke level 7.488,67 atau melemah 0,87 persen selama perdagangan berlangsung.
Terdapat sebanyak 18,43 juta lembar saham yang diperdagangkan pada hari Kamis kemarin, dengan total transaksi mencapai 1,08 juta kali. Atas hal itu, total nilai transaksi yang berhasil dibukukan mencapai Rp35,59 triliun.
Pun seiring dengan melemahnya IHSG, mayoritas saham pada perdagangan Kamis kemarin melemah, yakni sebanyak 389 saham. Sedangkan untuk saham yang menguat tedapat 194 saham dan sisanya 202 saham cenderung stagnan.
Beralih ke pasar mata uang, rupiah terpantau ambles di hadapan dolar AS sebesar 0,74 persen ke level Rp15.595/Dolar AS. Hal ini semakin memperpanjang tren pelemahan rupiah yakni menjadi dua hari beruntun.
Depresiasi rupiah pada Kamis kemarin juga merupakan pelemahan terbesar sejak perdagangan 14 Juni 2024. Dimana saat itu rupiah ambruk 0,8 persen dalam sehari.
Tekanan yang terjadi pada pasar keuangan domestik ini terjadi bersamaan dengan momentum situasi politik dalam negeri yang sedang memanas menjelang perhelatan Pilkada 2024.
Seperti diketahui, aksi demo yang berasal dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari mahasiswa, buruh hingga pelajar telah digelar pada Kamis kemarin, sebagai bentuk protes atas keputusan DPR.
Aksi ini bahkan sampai membuat pagar di belakang gedung Parlemen di Senayan, Jakarta Pusat roboh karena panasnya situasi aksi oleh kalangan mahasiswa yang berunjuk rasa saat iru.
Panasnya demo membuat investor, terutama para investor asing hengkang dari pasar keuangan Indonesia. Hal itu tercermin dari naiknya imbal hasil SBN tenor 10 tahun dari 6,606 persen menjadi 6,667 persen.