HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pendiri FPCI Dino Patti Djalal mengatakan, bahwa tahun 2050 dunia diperkirakan akan mendidih. Karena itulah, target Net Zero dan pengurungan emisi harus ditingkatkan dan semakin diseriusi. Pernyataan ini disampaikan Dino saat konferensi persi menuju Indonesia Net Zero Summit 2024.
“Permintaan kita adalah Net Zero 2050, mengapa? Karena perkiraan kita dunia akan mendidih 2050,” kata Dino Patti Djalil dalam konferensi pers di daerah Cikini, Jakarta Pusat, dikutip Holopis.com, Kamis (22/8).
Tak hanya sekedar rencana, Dino agar berharap target-target itu dimasukkan ke undang-undang, agar masyarakat memiliki komitmen dan merasakan kewajiban untuk menjalani peraturan yang ada.
“Dan sebisa mungkin diundang-undangkan. Idealnya diundang-undangkan. Kenapa? Kalau nggak bisa aja orang menganggapnya sebagai oke, nice commitment tapi I don’t have to do anything,” pungkasnya.
Apa Itu Net Zero?
Net Zero adalah sebuah konsep yang merujuk pada keseimbangan antara jumlah emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dan jumlah yang dihapus dari atmosfer. Tujuan utama dari mencapai net zero adalah untuk mengurangi dampak perubahan iklim dengan memastikan bahwa emisi gas rumah kaca yang kita hasilkan tidak melebihi kapasitas lingkungan untuk menyerap atau mengkompensasi emisi tersebut.
Konsep ini sering dikaitkan dengan upaya untuk mengatasi perubahan iklim dan mengurangi pemanasan global.
Prinsip Dasar Net Zero
Untuk mencapai net zero, ada dua prinsip dasar yang harus dipenuhi yaitu;
1 Pengurangan Emisi: Mengurangi emisi gas rumah kaca sebanyak mungkin melalui perubahan dalam praktik industri, penggunaan energi, transportasi, dan konsumsi. Ini melibatkan peralihan ke sumber energi terbarukan seperti matahari, angin, dan hidro, serta peningkatan efisiensi energi dan penggunaan teknologi bersih.
2. Penyimpanan dan Kompensasi: Mengimbangi emisi yang tidak dapat dihindari dengan menyerap atau menghilangkan gas rumah kaca dari atmosfer. Ini bisa dilakukan melalui metode seperti penanaman pohon, restorasi ekosistem, dan penggunaan teknologi penyimpanan karbon seperti Carbon Capture and Storage (CCS).
Sebagai informasi, pada tahun ini, Indonesia Net Zero Summit (INZS) 2024 mengusung tema ‘S.O.S. Neraka Bocor’ sebagai topik utama pembahasan tahun ini. Bukan tanpa alasan, Dino mengatakan bahwa ini adalah alasan yang bisa lebih dimengerti kalangan awam.
“Kita cari istilah yang lebih nyaman yang bisa lebih dipahami orang awam, kita pilih istailah bocor. Semua orang tahu apaaitu neraka, semua orang takut dengan neraka, dan neraka bocor berarti, panas yang ada di neraka itu sudah mulai kita rasakan,” pungkasnya.