HOLOPIS.COM, JAKARTA – PDIP menantang Presiden Jokowi untuk sesegera mungkin melakukan reshuffle kabinet yang berasal dari kader mereka.

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto pun menyebut bahwa dengan reshuffle itu justru menjadi momentum untuk melakukan bersih-bersih.

“Ya nggak ada masalah, tinggal berapa hari. Malah bisa siap-siap bersih-bersih lebih awal,” kata Hasto Kristiyanto dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (18/8).

Dari informasi yang beredar, reshuffle itu menggeser posisi Bahlil Lahadalia menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Sementara posisi Menteri Investasi yang diduduki Bahlil diisi Ketua Tim Kampanye Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani. Reshuffle juga menyasar salah satu menteri dari PDIP dan NasDem.

Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly pun sebelumnya mengklaim tidak khawatir mengenai kabar bahwa dirinya baka kena reshuffle oleh Presiden Jokowi (Joko Widodo).

Kader PDIP itu bahkan menyebut dirinya lebih dari siap apabila ternyata dirinya tidak diberikan kesempatan Presiden Jokowi untuk menyelesaikan jabatannya sebagai menteri selama dua periode secara mulus.

“Isu reshuffle adalah kewenangan sepenuhnya Presiden Indonesia. Am I ready or not? I am more than ready (apa aku siap atau tidak? Aku sudah sangat siap),” kata Yasonna dalam keterangannya, Sabtu (17/8).

Yasonna pun tidak banyak berbicara bahwa dirinya memang bakal kena gelombang reshuffle bersama dengan sejumlah nama lainnya.

“Kita tunggu besok lusa,” dalihnya.

Sebelumnya diberitakan, isu mengenai reshuffle kabinet Presiden Jokowi kembali menguat jelang pergantian pemerintahan Oktober mendatang.

Di mana kali ini dikabarkan menteri dari PDIP akan terkena gelombang reshuffle oleh Presiden Jokowi.

Menjawab kabar tersebut, Jokowi pun tidak menampik bahwa dirinya akan melakukan reshuffle. Proses itu ditegaskan Jokowi, akan dilakukan bila memang diperlukan.

“Ya kalau diperlukan, kalau diperlukan. Saya kan udah ngomong dari dulu kalau diperlukan,” kata Jokowi dalam pernyataannya, Selasa (13/8).

Jokowi pun menegaskan, dirinya masih berhak untuk melakukan reshuffle dengan jabatannya yang masih menjabat presiden saat ini.

“Saya masih punya hak prerogatif itu,” tegasnya.