HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI, Fadel Muhammad mengatakan bahwa saat Indonesia tengah merayakan kemerdekaannya yang ke-79. Di mana menurutnya, tantangan dan peluang baru di era digital tentu akan semakin berkembang.
“Di tengah kemajuan teknologi yang pesat, penting bagi kita untuk merenungkan makna sejati dari kedaulatan, tidak hanya dalam konteks fisik tetapi juga dalam ranah digital,” kata Fadel Muhammad seperti dikutip Holopis.com, Jumat (16/8).
Ia menyebut bahwa kedaulatan bangsa kini bukan hanya ditentukan oleh kekuatan militer dan diplomasi, tetapi juga oleh kemampuan kita dalam menguasai teknologi dan melindungi aset digital.
Hal ini karena digitalisasi telah membawa Indonesia ke dalam era baru, di mana kemerdekaan harus diperjuangkan dengan cara yang berbeda. Ia menyebut istilah merdeka digital, yakni sebuah cita-cita yang mencerminkan kemandirian dan kemampuan kita untuk mengelola dan mengembangkan teknologi secara mandiri.
“Ya, ini adalah bentuk kedaulatan baru yang harus kita perjuangkan bersama,” ujarnya.
Sebagai Wakil Ketua MPR RI, Fadel menekankan pentingnya peran strategis Indonesia dalam membangun kedaulatan digital. Sebab, hal ini bukan hanya sekadar soal adopsi teknologi, tetapi juga tentang menciptakan ekosistem yang aman, inklusif, dan berkelanjutan.
“Pemerintah memiliki tanggung jawab besar dalam hal ini, terutama dalam menetapkan kebijakan yang mendorong pengembangan teknologi dalam negeri, sekaligus melindungi keamanan dan privasi data seluruh warga negara,” tutur Fadel.
Lebih lanjut, politisi Partai Golkar ini pun menerangkan, bahwa Indonesia sebenarnya memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi pemimpin di kawasan dalam hal digitalisasi. Hanya saja potensi ini cuma bisa diwujudkan jika bangsa Indonesia mampu membangun infrastruktur yang memadai, memperkuat regulasi, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
“Kita harus memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat, dari kota hingga desa, mendapatkan akses yang adil terhadap teknologi digital. Kesenjangan digital harus diatasi agar tidak menjadi penghambat bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial,” paparnya.
Khususnya dalam konteks menghadapi era baru, Indonesia juga harus waspada terhadap ancaman siber yang semakin kompleks. Yang mana kedaulatan digital tidak akan tercapai tanpa adanya sistem keamanan yang kuat dan andal. Oleh karena itu, pengembangan produk-produk keamanan siber yang mandiri dan memenuhi standar nasional menjadi prioritas.
“Kita semua harus mengurangi ketergantungan pada teknologi asing, dan lebih mengutamakan karya anak bangsa yang mampu bersaing secara global,” serunya.
Page: 1 2
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan tentang penerapan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar…
Merayakan Natal biasanya melibatkan berbagai acara, mulai dari pertemuan keluarga hingga pesta. Dengan segala keseruan…
Jerman saat ini tengah menghadapi serangan terorisme menuju Hari Raya Natal. Seorang pria Saudi bernama…
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mengklaim kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN)…
Hari Ibu adalah momen yang tepat untuk menunjukkan rasa cinta dan penghargaan kepada ibu. Salah…
Hari ini pada tanggal 22 Desember, Indonesia sedang merayakan Hari Ibu. Ini adalah momen yang…