HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) baru saja menyambut audiensi dari Forum Zakat dengan penuh antusias. Acara ini berlangsung pada hari Jum’at, 16 Agustus 2024, di Kantor Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Ditjen Bimas Islam) Kementerian Agama.
Pertemuan ini dipimpin oleh Wildhan Dewayana, Ketua Umum Forum Zakat, yang memulai acara dengan ungkapan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan Kemenag dalam gerakan dan pengelolaan zakat.
Wildhan Dewayana menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada Kemenag RI dan Ditjen Zawa atas dukungan mereka terhadap pengelolaan zakat.
“Kami sangat menghargai dukungan Kementerian Agama RI terhadap gerakan dan pengelolaan zakat. Pertemuan ini merupakan kesempatan berharga untuk memulai langkah baru dalam mengelola amanah zakat,” kata Wildhan dalam keterangan tertulisnya yang diterima Holopis.com.
Tujuan utama dari audiensi ini adalah untuk memperkenalkan pengurus Forum Zakat yang baru serta untuk berbagi semangat dalam rangka Harmonisasi Elemen Gerakan Zakat Nasional.
Wildhan juga menjelaskan bahwa audiensi ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi dan memperkenalkan pengurus FOZ ke-10 yang baru saja ditetapkan dalam Munas.
“Kami berharap komunikasi yang lebih sehat dan intens akan mempermudah kolaborasi di masa depan,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa agenda audiensi ini sangat penting karena Forum Zakat menganggap perlu adanya harmonisasi antara mereka dengan Kemenag RI, khususnya Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, sebagai pihak yang memegang kebijakan utama terkait zakat di Indonesia.
Kemudian, Wildhan pun menekankan bahwa di kepengurusan yang baru ini, para penggerak zakat perlu menemukan titik temu dan mengurangi ego sektoral untuk menciptakan manfaat yang lebih besar bersama.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Zakat dan Wakaf Kemenag RI Prof. Waryono yang turut hadir dalam audiensi, sepakat mengenai pentingnya semangat harmonisasi.
“Perbedaan di antara kita adalah anugerah Tuhan dan tidak menjadi masalah. Yang penting adalah menghindari perpecahan. Tantangan ke depan memang besar, namun bisa diselesaikan bersama jika kita tidak mengedepankan ego dan mencari titik temu,” ujar Prof. Waryono.
Berkaitan dengan semangat Harmonisasi Elemen Gerakan Zakat Nasional, Waryono mendorong lembaga zakat yang belum memiliki izin untuk segera mengurus perizinan. Kemenag RI, melalui Direktorat Jenderal Zakat Wakaf, sedang berupaya untuk mempermudah proses perizinan lembaga zakat dengan sistem unggah berkas yang lebih efisien.
“Lembaga zakat yang belum berizin diharapkan segera mengurus izin. Saat ini, Kemenag sedang membangun sistem perizinan LAZ yang hanya memerlukan satu kali unggah berkas. Ini merupakan langkah untuk memperbaiki tata kelola zakat,” jelasnya.
Acara diakhiri dengan saran dari Prof. Waryono agar Forum Zakat menyusun program prioritas. Program ini bertujuan untuk menentukan area-area yang bisa disinergikan dengan Kemenag dan pihak lainnya untuk meningkatkan efektivitas gerakan zakat di Indonesia.