HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bersikeras bahwa Presiden Jokowi adalah aktor utama dari pengambilalihan partainya.
Hal itu disampaikan Hasto memastikan pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri perihal adanya upaya pengambilalihan partai.
“Itu pernah saya sampaikan di dalam beberapa diskusi karena ada seorang mantan menteri yang kemudian dihubungi oleh menteri di dalam kabinet Bapak Jokowi yang menyatakan keinginan dari Bapak Jokowi untuk menduduki posisi ketua umum PDI Perjuangan,” kata Hasto dalam keterangannya pada Kamis (15/8), seperti dikutip Holopis.com.
Hasto pun kemudian tidak mau membeberkan siapa kabinet yang mendapatkan mandat dari Presiden Jokowi. Kendati demikian, strategi itu diklaim Hasto, sudah berhasil dilakukan Jokowi ke Partai Golkar.
Hal itu terlihat dari dinamika internal di Partai Golkar dengan mundurnya Airlangga Hartarto sebagai ketua umum
“Kemudian melihat apa yang terjadi dengan Partai Golkar yang mula-mula juga ada rumor seperti itu, ternyata itu kan terjadi. Maka, apa yang disampaikan Ibu Megawati Soekarnoputri adalah benar,” klaimnya.
Hasto kemudian malah mengatakan, gerakan Jokowi mulanya dilakukan dari rumor, lalu berkembang menjadi pergerakan.
“Ya semuanya kan dari rumor yang kemudian muncul menjadi bisikan-bisikan, lalu muncul menjadi suatu gerakan,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Megawati Soekarnoputri memastikan bahwa dirinya tidak akan melepaskan jabatannya sebagai Ketua Umum PDIP.
Dalam pengarahannya usai deklarasikan rekomendasikan calon kepala daerah, Megawati awalnya berpikir bahwa dirinya sudah terlalu tua untuk partai politik.
Namun, Megawati sesumbar banyak kader yang masih menginginkan dia kembali memimpin PDIP. Namun, dirinya pun sempat menyampaikan penolakan kepada Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
“Saya umur 77 kalau menurut dari peraturan udah pensiun tahu. Aku bilang sama Hasto, ‘Gue pikirin dulu ya To, gue rasanya kepengin juga ya kumpul sama keluarga’. Ini disuruh jadi ketum lagi jadi ketum lagi,” kata Megawati dalam pernyataannya, Rabu (14/8).
Namun, emosi Megawati kemudian memuncah ketika menerima informasi bahwa PDIP akan diambil alih pihak tertentu. Megawati kemudian sampai menuding bahwa media tidak mengerti arti kehormatan.
“Sudah gitu sekarang ada orang mau ngambil pula PDIP, aih gawat, gile, wartawan tulis, gile,” seru Megawati seraya menggebrak meja.
“Bilang tuh Adian sama wartawan adik-adik kamu, melempem semua, dia nggak ngerti harga kehormatan,” tambahnya.
Dengan adanya kabar seperti itu, Megawati yang sempat berencana untuk pensiun pun membatalkannya dan bakal mempertahankan jabatannya kembali dengan cara apapun.
“Aku denger gitu, tadinya aku, ‘Gue mau pensiun ah’, saya sudah punya cicit kan, ‘Aduh cicitku lucu banget, aduh jadi darling saya’, aih tahu-tahu disuruh jadi ketua umum, tapi nggak nurut semua, ngapain ya, eh begitu dengar ini akan diambil kayaknya PDIP, saya mau jadi ketua umum lagi,” tandasnya.