HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato terakhirnya sebagai Presiden dalam pidato Sidang Tahunan MPR RI. Sebab, bulan Oktober 2024 mendatang, ia akan purna tugas sebagai Presiden Republik Indonesia.

“Ini adalah tahun terakhir saya menyampaikan pidato di Sidang Tahunan MPR RI. Mengenakan busana demang Betawi, saya merefleksikan capaian kita selama 10 tahun terakhir,” kata Jokowi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (16/8).

Ia mengatakan bahwa sejauh ini, dirinya telah berusaha keras membangun Indonesia dengan pendekatan Indonesiasentris, di mana pembangunan dilakukan dengan fokus pemerataan dari ujung barang sampai ujung timur Indonesia.

“Kita telah membangun fondasi baru dengan pendekatan Indonesiasentris, memperluas infrastruktur ke daerah terluar, menurunkan biaya logistik, meningkatkan daya saing, serta menjaga pertumbuhan stabil meski menghadapi pandemi,” ujarnya.

Salah satu yang jadi bahan konsentrasi Jokowi selama kepemimpinan 2 periode ini adalah, bagaimana menyentuh masyarakat lapisan bawah agar dapat menerima perhatian serius dari negara, salah satunya melalui Kartu Indonesia Sehat, di mana masyarakat dengan kelas ekonomi bawah bisa menjangkau akses layanan kesehatan.

“Program sosial seperti Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Prakerja juga telah membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” terangnya.

Pun demikian, ia juga mengakui bahwa target besarnya selama ini belum berjalan maksimal. Banyak hal-hal yang masih perlu diteruskan dan dikembangkan. Sebab, semua yang ia lakukan dalam pemerintahannya hingga saat ini adalah, mengupayakan membawa Indonesia bisa menuju Indonesia yang dicita-citakan.

“Walau belum semua masalah terselesaikan, saya berharap langkah maju ini terus berlanjut menuju Indonesia Emas 2045,” tukasnya.

Presiden Joko Widodo tampak menundukkan kepala untuk memberikan hormat kepada para anggota dewan yang mendengarkan pidato kenegaraannya dalam sidang paripurna MPR RI pada hari Jumat, 16 Agustus 2024. [Foto : Biro Pers Kepresidenan]

Lebih lanjut, Jokowi juga menyampaikan permohonan maafnya jika selama memimpin Indonesia ada hal-hal yang belum bisa dilaksanakan. Namun ia memastikan bahwa apa yang selama ini dilakukan adalah untuk kepentingan bangsa dan negara yang ia pimpin.

“Saya dan Prof. K.H. Ma’ruf Amin mohon maaf jika ada harapan yang belum terwujud. Ini adalah yang terbaik yang bisa kami upayakan bagi bangsa dan negara,” lanjutnya.

Terakhir, Presiden Jokowi juga mengharapkan agar Indonesia menjadi negara yang jauh lebih baik di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto yang akan menjadi Presiden setelah dirinya purna tugas nanti.

“Semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan petunjuk bagi bangsa Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Terpilih Prabowo Subianto,” pungkasnya.