Advertisement
Categories: Polhukam

Cak Imin Klaim Wapres Ma’ruf Batal Jadi Mediator PKB vs PBNU

Advertisement

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menemui Wakil Presiden Ma’ruf Amin untuk membahas perseteruan yang terjadi dengan PBNU belakangan ini.

Dari hasil pertemuan pada Kamis (15/8) itu, Cak Imin klaim bahwa Ma’ruf Amin membatalkan niatnya sebagai penengah dalam permasalahan tersebut.

“Sudah enggak lagi karena beliau lebih tegas lagi,” kata Cak Imin dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com.

Cak Imin kembali mengklaim bahwa Ma’ruf Amin sudah berpikir bahwa PKB dan PBNU mempunyai urusan yang berbeda satu sama lainnya.

“Ini bukan soal dua organisasi yang sama, ini beda, urusannya sudah beda. NU urusannya apa, PKB urusannya apa,” ujarnya.

Bahkan, pria yang terlibat kasus korupsi di Kemenakertrans itu menyebut, Ma’ruf Amin tidak mau terlibat karena sudah tidak melihat adanya konflik.

“Karena enggak ada konflik apa-apa. Ini dua lembaga yang berbeda. Masukan atau kritik, jangankan masukan atau kritik PBNU, kritik orang lain saja kami anggap sebagai perbaikan,” tuturnya.

Cak Imin sesumbar bahwa dalam pertemuan pengurus PKB, Wapres Ma’ruf menyampaikan agar PKB jalan terus dan tidak terpengaruh situasi apa pun. Bahkan, Ma’ruf Amin memberiklan garansi bahwa Muktamar PKB akan berjalan sukses dan tidak perlu dikhawatirkan.

“Beliau ingin di-update perkembangan dan itu nanti akan kami laporkan setiap perkembangan, aspirasi para peserta muktamar yang 3.000 itu,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Wakil Presiden Ma’ruf Amin memastikan siap untuk jadi mediator konflik yang terjadi antara PKB dengan PBNU.

Ma’ruf pun menunggu permintaan dari kedua belah pihak untuk segera menjadi penengah permasalahan yang sudah saling menyerang masalah pribadi tersebut.

“Kalau keinginan mereka itu untuk saya dimintai sebagai orang yang bagaimana mengikhlaskan, mendamaikan ya, dengan tulus, dengan ikhlas, saya sangat bersedia. Bersedia tentu,” kata Ma’ruf Amin dalam pernyataannya, Rabu (7/8).

Kiai Ma’ruf menjelaskan, dengan statusnya sebagai pendiri PKB dan mantan Rais Aam PBNU, ia merasa perlu untuk terlibat menyelesaikan masalah tersebut agar tidak berlarut-larut.

“Karena untuk mendamaikan itu kan perintah, perintah agama, apalagi saya juga terlibat dulu waktu pendiriannya, bahkan ketua Dewan Suro pertama saya. Sebelum Gus Dur tentu saya punya,” ujarnya.

Kendati demikian, Ma’ruf memperingatkan bahwa dirinya tidak mau apabila sampai digunakan oleh salah satu pihak untuk menyerang pihak lainnya.

“Tapi kalau hanya untuk nyari peluru untuk menghantam yang satu, hanya minta dari saya tapi untuk digunakan peluru untuk menghantam yang lain, saya tidak bersedia. Itu kan namanya saya memberi peluru-peluru untuk tambah konfliknya,” tutupnya.

Share
Published by
Ronald Steven

Recent Posts

Densus 88 Tangkap 3 Orang Jaringan MIT

JAKARTA - Densus 88 Anti Teror Polri telah melakukan penangkapan terhadap 3 (tiga) orang terduga…

1 menit ago

Rashford Bisa Bersinar Lagi kok, Tapi Gak di MU!

Marcus Rashford saat ini sedang jadi perbincangan hangat menyusul perkataannya yang berencana cabut dari Manchester…

16 menit ago

Ratu Tisha Datangi Markas Unggul FC Malang, Sebut Fasilitasnya Jempolan Banget

Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha mengunjungi markas Unggul FC Malang di Unggul Sport Center…

31 menit ago

Indonesia vs Filipina : The Azkals Ngeluh Soal Waktu, Skuad Garuda Malah Diuntungkan

Timnas Indonesia akan menjamu Filipina di laga lanjutan fase grup Piala AFF 2024. The Azkals…

46 menit ago

Pabrik Uang Palsu di Kampus UINAM Gowa Sudah Beroperasi Sejak 2010

Mencengangkan, ternyata pabrik uang palsu di Kampus Universitas Islam negeri (UIN) Alauddin Makassar sudah berlangsung…

1 jam ago

Hamish Daud Polisikan Perusahaan Sampah yang Menyeret Namanya

Aktor Hamish Daud yang didampingi oleh tim kuasa hukumnya, Sandy Arifin dan Wijayono Hadi Sukrisno…

1 jam ago