HOLOPIS.COM, JAKARTA – Perdana Menteri atau PM Israel Benjamin Netanyahu adu mulut dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant saat membahas kesepakatan gencatan senjata yang rencananya akan bisa membebaskan sandera yang ditahan di Gaza.
Galant mengatakan, negaranya sendiri yaitu Israel adalah alasan mengapa kesepakatan penyanderaan terus terhenti.
“Alasan mengapa kesepakatan penyanderaan terhenti adalah karena Israel,” kata Gallant secara blak-blakan, dikutip Holopis.com, Selasa (13/8).
Gallant pun membahas pilihan untuk gencatan senjata yang bisa mengakhiri konflik di utara dengan Hizbullah Lebanon dan di Gaza.
“Saya dan lembaga pertahanan mendukung opsi pertama,” kata Gallant.
Ia tidak mau membahas pembicaraan kemenangan total yang menurutnya hanyalah omong kosong belaka.
Gallant Langsung Diserang Netanyahu
Pernyataan tersebut ternyata langsung dikomentari oleh Netanyahu. Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa pernyataan Gallant justru bisa membahayakan kesepakatan untuk menjamin pembebasan sandera.
“Ketika Gallant mengadopsi narasi anti-Israel, ia telah merusak peluang untuk mencapai kesepakatan pembebasan sandera,” sebut Netanyahu.
Menurutnya, Pemimpin Hamas Yahya Sinwar lah yang sudah menjadi satu-satunya hambatan Hamas dan Israel melakukan perjanjian gencatan senjata.
Reaksi Hamas atas Pertangkaran Gallant dan Netanyahu
Sementara itu, Hamas mengatakan bahwa apa yang sudah dikatakan oleh Gallant adalah apa yang selalu dikatakan oleh Hamas. Bahwa PM Israel Benjamin Netanyahu sudah berbohong ke dunia.
“Netanyahu berbohong kepada dunia dan keluarga sandera. Dia tidak peduli dengan nyawa para sandera dan tidak ingin mencapai kesepakatan,” kata salah satu pemimpin Hamas, Izzat al-Rishq.
Menurut pejabat Hamas, Netanyahu memang sengaja memperpanjang perang demi keuntungan politiknya.
Sebagai informasi, Israel sejauh ini sudah membunuh sekitar 39.897 warga Palestina. Korban terbaru adalah 10 orang saat Israel menyerang sebuah rumah di Abasan al-Kabira yang terletak di Khan Younis.