Advertisement
Categories: Ekobiz

Investor Generasi Milenial dan Z Kuasai Pasar Modal, Tapi Asetnya Mungil

Advertisement

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, jumlah investor setiap tahunnya mengalami pertumbuhan. Pada tahun 2023 hingga hari ini saja, terdapat pertumbuhan jumlah investor sebanyak 1,28 juta investor menjadi 13,45 juta investor.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi mengatakan, pasar modal Indonesia masih didominasi oleh investor yang berusia di bawah 40 tahun alias kalangan generasi milenial dan gen z.

“Demografi investor individu per Juni 2024. Kita bisa lihat bahwasannya memang yang mendominasi itu adalah 40 ke bawah.” kata Inarno dalam Konferensi Pers HUT Pasar Modal ke-47, Senin (12/8) seperti dikutip Holopis.com.

Data OJK menunjukkan, investor pasar modal berusia kurang dari 30 tahun mencapai 55,38 persen. Sementara untuk kalangan investor berusia antara 31-40 tahun berada di angka 24,09 persen.

Dengan demikian, maka total investor pasar modal yang berusia di bawah 40 tahun mencapai 79,47 persen.

“Berarti sekitar hampir 79 persen itu sudah didominasi 40 tahun ke bawah,” ujar Inarno.

Adapun jika dilihat berdasarkan aset, para investor gen z nampaknya yang paling sedikit. Sebab kata Inarno, tampaknya semakin tua umur investor, maka asetnya juga semakin banyak.

Hal ini tercermin dari total aset di investor berumur 31-40 yang tercatat sebesar Rp119,13 triliun. Namun, porsi investor berusia 31-40 berkontribusi sebesar 24,09% dari total investor di pasar modal.

Bergeser ke Luar Jawa

Pulau Jawa masih menjadi pusat berkumpulnya investor pasar modal di Indonesia. Inarno menyebut, sudah terjadi pergeseran ke luar Pulau Jawa mengiringi kenaikan investor di sejumlah provinsi.

“Secara absolut itu tentunya tetap tinggi atau tetap berkembang (di Jawa). Tetapi secara persentase sudah mulai ke Sumatera, dan daerah lain,” ujarnya.

Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat hingga 9 Agustus 2024, jumlah investor di Pulau Jawa mencapai 67,49 persen, disusul Sumatera 16,50 persen, Sulawesi 5,48 persen, dan Kalimantan 5,41 persen. Wilayah Bali, NTB, NTT mencapai 3,80 persen, dan Maluku-Papua 1,32 persen.

Share
Published by
Khoirudin Ainun Najib

Recent Posts

Airlangga Pastikan QRIS dan e-Toll Tak Kena PPN 12%

JAKARTA - Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan bahwa semua produk yang berakitan dengan bahan kebutuhan…

6 menit ago

Dishub Jakarta Pastikan Tak Hapus Koridor 1 Transjakarta

Wacana yang beredar terkait peniadaan koridor 1 (Blok M-Kota) akibat adanya MRT Fase 2A selesai…

36 menit ago

Ferry Koto Anggap Kemarahan PDIP Gegara Kecele Jokowi di Pilpres 2024

JAKARTA - Influencer Ferry Koto menilai bahwa kemarahan PDIP kepada Joko Widodo saat ini berasal…

1 jam ago

Supratman Klaim Pengembalian Aset Lebih Penting Ketimbang Hukuman

Menteri Hukum Supratman Andi Agtas menanggapi pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang meminta para koruptor untuk…

1 jam ago

2025 Biaya Layanan QRIS Naik 12 Persen, Menurut Anda?

Mungkin banyak yang tak sadar bahwa setiap transaksi Quick Response Indonesian Standard (QRIS), ada biaya jasa layanan…

1 jam ago

Tolak PPN 12%, Golkar Anggap PDIP Gagal Move On dari Kekuasaan

Partai Golkar menuding PDIP saat ini berusaha mencari panggung ke masyarakat usai lengser dari kekuasaan…

2 jam ago