HOLOPIS.COM, JAKARTA – Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin menilai bahwa Partai Golkar akan baik-baik saja setelah dihantam fakta mundurnya Airlangga Hartarto dari kursi Ketua Umum.
“Kalau Partai Golkar tidak akan terdampak secara umum, karena Golkar sudah terbiasa (mengalami dinamika besar -red),” kata Ujang saat dihubungi Holopis.com, Senin (12/8).
Tidak hanya sekadar Ketua Umum mundur, Golkar pun pernah mengalami dinamika pelengseran Ketua Umum hingga konflik persaingan kursi pucuk kepemimpinan di dalam organisasi partai berlambang pohon beringin itu.
“Soal isu munaslub, soal pergantian ketua umum, baik murni munas maupun munaslub. Dan dalam konteks pileg pilkada pun sudah biasa,” ujarnya.
Turbulensi di tubuh Golkar juga pernah terjadi cukup dahsyat, di mana kader mereka terjerat kasus tindak pidana korupsi pengadaan Alquran di Kementerian Agama tahun 2014, hingga Ketua Umumnya diseret ke meja hijau karena tindak pidana korupsi juga di tahun 2019.
Sehingga dengan melihat mundurnya Airlangga dari kursi Ketua Umum tidak akan membuat Golkar ambruk apalagi limbung tidak karuan. Sebab, mereka tentu sudah memiliki daya imun tersendiri untuk menghadapi persoalan dan gelombang konflik yang melanda mereka.
“Golkar waktu dihajar kasus korupsi Alquran tahun 2014 juga biasa-biasa aja, masih tetap besar. 2019 dihajar kasus korupsi ketua umumnya dan sekjennya juga aman-aman saja. Bahkan 2024 ini Golkar penambahan suaranya signifikan naik begitu,” terangnya.
“Jadi dalam konteks Golkar gonjang-ganjing pun sudah terbiasa, jelang pilpres dan sebagainya. Hal yang biasa dalam dinamika yang terjadi di partai Golkar,” sambungnya.
Yang pasti kata Ujang, saat ini Golkar tinggal melakukan mekanisme partai untuk menunjuk Plt Ketua Umum sampai dilakukan Musyawarah Nasional (Munas) untuk melakukan pemilihan Ketua Umum yang baru secara definitif.
“Jadi ke depannya Golkar sih kalau misalnya ketua umumnya sudah ada ya akan slow-slow saja. Kecuali kalau pak Airlangganya tidak mau mundur baru akan terjadi gesekan. Kalau pak Airlangganya sudah mundur, ya aman-aman saja,” pungkasnya.