HOLOPIS.COM, JAKARTA – Partai Golkar hingga saat ini enggan membeberkan secara gamblang alasan Airlangga Hartarto yang mengundurkan diri dari posisi Ketua Umum.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengakui ada permasalahan pribadi yang membuatnya harus melepas jabatan partai politik.

“Dari apa yang saya dengar yang disampaikan oleh Pak Airlangga kepada saya dan beberapa teman ya ini lebih pada masalah pribadi Pak Airlangga,” kata Ahmad Doli dalam pernyataannya pada Minggu (11/8) seperti dikutip Holopis.com.

Oleh karena itu, Ahmad Doli Kurnia membantah adanya intervensi dari eksternal sehingga Airlangga menyerahkan jabatannya. Bahkan, Doli memastikan internal partai tetap solid sampai dengan saat ini.

“Saya kira kita selama ini solid. Selama ini semua roda organisasi berjalan dengan baik,” klaimnya.

Selain itu, Doli menduga pertimbangan pengunduran diri Airlangga adalah mempertimbangkan soliditas di dalam jajaran Partai Golkar. Selain itu, Airlangga diklaim berusaha menjadi bagian untuk mencoba menciptakan situasi kondusif di dalam masa transisi pemerintah di masa yang akan datang.

“Untuk tetap menjaga itu dan konsentrasi tadi, menjaga konsentrasi supaya Ketua Umum lebih fokus pada tugas dan tanggung jawab Menko Perekonomian. Maka justru dia mengundurkan diri. Supaya jalannya organisasi ini tidak terganggu,” ucapnya.

Ditambahkan Doli, Airlangga selanjutnya akan fokus berada di pemerintahan sehingga bisa berlanjut di pemerintahan berikutnya.

“Ketum kami itu sebagai Menko Perekonomian sepertinya lebih dibutuhkan di kabinet untuk mengantarkan masa transisi pemerintahan. Karena banyak sekali program-program disiapkan sebagai program lanjutan untuk menjaga kesinambungan visi misi program 2 periode Jokowi-Ma’ruf Amin dan kemudian ke depan pak Prabowo dan pak Gibran,” jelasnya.

Lebih lanjut, Doli mengatakan kemunduran Airlangga juga untuk memastikan program nasional seperti Pilkada mendatang berjalan lancar. Doli menyebut Airlangga dengan sukarela mencopot jabatannya sebagai ketua umum Partai Golkar.

“Iya justru untuk menjaga itu semua supaya agenda agenda partai Golkar, agenda nasional termasuk Pilkada supaya lebih smooth lebih terjaga. Maka Ketum kami dengan ikhlas dengan suka rela menyatakan mundur dari ketua umum partai Golkar,” pungkasnya.