HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia belakangan ini diisukan menjadi pengganti Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar.
Namun menanggapi isu tersebut, Bahlil nampaknya masih enggan berkomentar. Ia hanya mengatakan, bahwa dirinya dan Airlangga merupakan sahabat baik, mengingat keduanya saat ini sama-sama berada di Kabinet Indonesia Maju.
“Saya sama dia kan sahabat baik. Kami biasa aja, biasalah ngomong kerjaan,” ujar Bahlil kepada wartawan, seperti dikutip Holopis.com, Senin (12/8).
Bahlil pun mengaku tidak tahu menahu terkait kondisi di partai yang dominan warna kuning tersebut, selepas pengunduran diri Airlangga sebagai Ketum Partai Golkar. Hal itu karena dirinya hanyalah kader partai yang tak masuk dalam jajaran pengurus DPP.
“Saya nggak tau ya, saya betul kader Golkar tapi bukan Pengurus DPP. Jadi saya tidak tahu apa yang terjadi di sana,” tegasnya.
Lebih lanjut ketika ditanya terkait potensi mundurnya Airlangga yang bisa jadi berdampak pada pelaksanaan Pilkada 2024 pada Oktober mendatang, Bahlil pun enggan memberikan komentar.
“Saya no comment soal itu,” pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan Holopis.com sebelumnya, Airlangga Hartarto telah menyatakan diri untuk mundur sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar. Hal itu diumumkan Airlangga melalui sebuah video.
Pengunduran diri Airlangga sebagai pimpinan di partai berlambang pohon beringin itu terhitung mulai Sabtu, 10 Agustus 2024 malam.
“Dengan mengucapkan Bismillahirrohmanirrohim serta atas petunjuk Tuhan Yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar,” kata Airlangga.
Airlangga pun mengungkap alasannya untuk mundur dari jabatan tersebut adalah dalam rangka menjaga keutuhan partai dan memastikan memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat.
Selanjutnya, kata Aurlangga, DPP Partai Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan ADART organisasi yang berlaku.
“Semua proses ini akan dilakukan dengan damai, tertib, dan dengan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar,” ujar Airlangga.
