HOLOPIS.COM, KARAWANG – Beredar isu konflik SARA di Kabupaten Karawang yang melibatkan dua kelompok masyarakat. Dalam isu ini, nama “Mahasiswa Unsika” disebut sebagai salah satu pihak yang diundang untuk terlibat dalam deklarasi “Karawang Hudang”, yang diinisiasi oleh kelompok tertentu.
Presiden Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), Yoga Muhammad Ilham Samudra menyayangkan sikap Polres Karawang yang dinilai lamban dalam menanggapi konflik tersebut. Ia menilai ketidaksiapan Polres Karawang menyebabkan keresahan di kalangan masyarakat, termasuk mahasiswa.
Yoga pun menyatakan kekhawatirannya terhadap potensi perpecahan di masyarakat yang dapat mencederai nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika.
“Polres Karawang seharusnya berperan sebagai mediator untuk merekonsiliasi kejadian ini dan menjadi pihak pertama yang memberikan solusi. Namun, dalam kenyataannya, organisasi kemasyarakatan justru yang lebih dahulu berperan dalam meredam konflik ini. Ini merupakan kesalahan dan kegagalan bagi Polres Karawang yang seharusnya menjadi garda terdepan,” ujarnya kepada Holopis.com, Jumat (9/8).
Yoga menambahkan, bahwa jika dilihat dari budaya kota Karawang, situasi ini seharusnya menjadi evaluasi bagi Polres Karawang. Mereka dinilai belum mampu merespons dan mengendalikan situasi konflik dengan cepat dan efektif.
“Keterlambatan dalam tindakan ini bisa dianggap sebagai kegagalan dalam menjalankan tanggung jawab kepemimpinan,” ujarnya.
Situasi ini menjadi perhatian serius bagi berbagai elemen masyarakat Karawang, yang mengharapkan adanya langkah nyata dari aparat penegak hukum untuk menjaga kerukunan dan kedamaian di tengah masyarakat yang majemuk.