HOLOPIS.COM, BALIKPAPAN – Puluhan mahasiswa dan warga kota Balikpapan yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Menggugat Jokowi (GERAM) mendatangi kantor Otorita Ibu Kota Nusantara. Mereka menuntut sejumlah hal salah satunya yaitu peniadaan upacara 17 Agustus 2024 mendatang di Ibu Kota Nusantara.
“Hari ini pemerintah sangat berkeinginan merayakan HUT ke 79 Kemerdekaan RI di IKN, tapi lupa dengan masyarakat dan kewajibannya. Lihat bagaimana pemerintah memanfaatkan aparat dan mengadu kita, Otorita brengsek ini kan yang kalian inginkan? , ” teriak Koordinator Lapangan GERAM, Raihan Anandana dalam orasinya di depan kantor OIKN di Balikpapan, Kalimantan Timur, (8/8).
12 butir tuntutan disampaikan GERAM, salah satunya masalah pencaplokan lahan secara paksa oleh Bank Tanah untuk diambil pemerintah dengan dalih memasuki wilayah IKN.
“Kami menemukan di lapangan banyaknya pengambilan lahan secara paksa, katanya mengusung kota hijau tapi dibaliknya tidak sama sekali mencerminkan kota hijau, ” ungkapnya ketika mediasi bersama pihak OIKN.
Selain itu salah satu warga yaitu Husain yang sehari-hari petani bayam pun menyampaikan keluhannya terkait rekayasa cuaca yang dilakukan pemerintah untuk pembangunan IKN.
“Hentikan rekayasa cuaca itu pak, habis tanaman bayam kami kalau hujan terus, memang kami butuh hujan tapi kalau berkelanjutan busuk semua tanaman kami, “ungkapnya dalam mediasi bersama OIKN dengan mimik marah.
Selain itu disambung oleh Raihan hingga kini warga tak bisa mendapat akses masuk ke IKN sementara kabar tersiar para duta besar juga tak jadi datang lebih memilih berada di Jakarta merayakan HUT RI disana.
“Pertanyaannya kalau warga tidak punya kendaraan listrik lantas tidak boleh memasuki area IKN? Memangnya semua warga mampu membeli itu?, ” cecarnya.
Sementara Direktur Ketentraman dan Ketertiban Umum OIKN, Brigjen Pol Frans Barung Mengera mengungkapkan akan segera menyampaikan poin-poin tuntutan tersebut.
“Ini kita langsung buat resume dan disampaikan ke pimpinan, jumat besok sudah akan ada hasilnya, tidak usah berlama-lama, ” singkatnya.