HOLOPIS.COM, JAKARTA – Juru Bicara Menteri Pertahanan (Menhan), Dahnil Anzar Simanjuntak melontarkan sebuah kalimat bernada sindiran yang diduga ditujukan kepada Anies Baswedan.
Melalui cuitan di akun X pribadinya, Juru Bicara presiden terpilih Prabowo Subianto itu mengatakan, bahwa akan ada banyak kejutan politik ke depannya, menjelang kontestasi Pilkada Serentak 2024.
Dia menyebut, semua partai kini mulai menyadari, bahwa mereka tidak mau jika hanya sekadar menjadi bahan tumpangan tokoh politik yang enggan untuk berjuang sejak awal.
“Banyak kejutan politik akan hadir, dan semua partai mulai sadar tidak mau sekedar menjadi tumpangan orang yang tak mau berjuang bersama sejak awal,” kata Dahnil, seperti dikutip Holopis.com, Kamis (8/8).
“Bahkan, seringkali berusaha membocorkan perahu yg ditumpangi ketika kepentingannya pribadinya tak terpenuhi. Tak kenal istilah Loyalitas. Tak kenal istilah berjuang bersama, karena seringkali semua tentang diri pribadi,” sambungnya.
Lebih lanjut, Dahnil pun berharap agar tokoh politik yang selama ini hanya menjadi penumpang untuk masuk ke partai politik (parpol). Meski dikatakannya, akan ada banyak dinamika di tubuh parpol.
“Bagi mereka yang mampu dan mau berjuang melalui jalur elektoral, masuklah parpol, berjibaku di dalamnya, dengan berbagai dinamikanya, tidak sekedar menjadi ‘tukang Tebeng’ alias ‘free rider’ yang ditumpangi sejenak demi ambisi pribadi. Ayo bareng-bareng perbaiki kualitas parpol kita,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Anies Baswedan yang sejauh ini belum bergabung di parpol manapun, mendapat dukungan dari PKS dan Partai NasDem untuk maju di kontestasi Pilkada Jakarta 2024.
Namun, kini PKS memunculkan opsi untuk meninggalkan Anies dan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) lantaran tenggat waktu terhadap eks gubenur DKI Jakarta itu habis dalam rangka mencari rekan koalisi.
Jubir PKS M Kholid mengungkapkan, opsi tersebut dibuka setelah Anies Baswedan dianggap telah gagal memenuhi target untuk mencari partai pendukung untuk memenuhi syarat maju Pilgub.
“PKS juga terus membangun komunikasi dengan NasDem dan PKB, agar bisa memastikan pasangan AMAN berlayar. Namun karena batas waktu 4 Agustus tersebut sudah terlewati, maka PKS mulai membuka komunikasi dengan semua pihak agar ada kepastian bahwa kami bisa ikut berkontestasi di Pilkada,” kata M Kholid, Rabu (7/8).
Kholid kemudian memastikan bahwa pihaknya membuka dua opsi untuk Pilkada Jakarta 2024. Opsi itu mulai dari meninggalkan Anies Baswedan atau bergabung di Koalisi Indonesia Maju dan mendukung Ridwan Kamil.
“Hingga saat ini masih ada dua opsi yang tersedia, (yaitu) opsi pertama dan menjadi prioritas kami adalah memastikan pasangan AMAN berlayar. Opsi kedua, membuka opsi lain jika pasangan AMAN tidak bisa berlayar karena kekurangan kursi,” ujarnya.