HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sebuah video viral menunjukkan statement sopir truk yang mengecam keras akun-akun media sosial yang memposting truk bermuatan lebih atau ODOL (Over Dimension Over Load).
Dalam video tersebut, sang sopir yang tidak diketahui namanya itu meminta publik untuk menanyakan terlebih dahulu alasan yang membuat para sopir nekat membawa muatan lebih.
“Kalau mau posting sesuatu itu ditanyakan dulu apa tujuannya, kenapa truk harus bermuatan lebih, overload, over dimensi. Kan sampean nggak pernah tau kenapa kami melakukan hal tersebut,” ujarnya seperti dikutip Holopis.com, Senin (5/8).
Sopir tersebut lantas berdalih, bahwa hal itu dilakukannya itu demi untuk menutup setoran yang ada. Sebab jika muatan hanya standar-standar saja, ujung-ujungnya hanya akan menambah utang mereka untuk menutup setoran.
“Karena kalau standar muatannya, nutup pintu belakang, rata bak, itu ongkos saya nggak ketemu mas, bisa-bisa kami ngambil utang dari koperasi buat nutupin setoran,” jelasnya.
“Jadi jangan main upload video atau segala macem, pikir logika mas sampean, nggak perduli siapa sampean,” tambahnya.
Dia pun mengaku tidak terima dengan perlakuan para pemilik akun di media sosial yang asal upload video truk bermuatan lebih. Apalagi dengan narasi yang menyatakan truk Odol membahayakan.
“Saya sopir truk, sampean nggak merasakan, enak aja sampean ya main videokan, upload video, nulis ‘truk yang bermuatan lebih dari kapasitas membahayakan’, pakai nalar mas,” pungkasnya.
Jadwal dan link live streaming Arsenal vs Ipswich Town di lanjutan Boxing Day Liga Inggris…
Chicago Bulls alias 'Si Banteng' lagi-lagi menelan kekalahan pada lanjutan NBA musim 2024/2025, kali ini…
JAKARTA - Komika Fico Fachriza saat ini tengah menjadi perbincanngan banyak kalangan. Bukan soal standup…
Laju Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG sepanjang tahun 2024 ini cenderung naik turun bak…
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), Rini Widyantini menyampaikan bahwa dirinya telah mengeluarkan…
Selain perubahan logo, struktur organisasi Komdigi juga mengalami perubahan Dari empat direktorat jenderal (Ditjen) yang…