HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) memberikan imbauan kepada seluruh warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Negara Bangladesh agar senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan sikap kehati-hatian terkait dengan situasi Keamanan di tanah hindustan tersebut.
“Mencermati perkembangan situasi dan kondisi keamanan terkini di Bangladesh, KBRI Dhaka telah meningkatkan status kedaruratan dari Siaga III menjadi Siaga II,” tulis Kemlu dalam siaran tertulisnya yang dikutip Holopis.com, Senin (5/8).
Kemudian, Kemlu juga mengimbau kepada WNI di Bangladesh untuk tidak keluar rumah jika tak ada sesuatu yang sangat mendesak. Apalagi keluar rumah dalam situasi masyarakat yang tidak kondusif.
Kemlu pun menyarankan agar WNI tetap berada di tempat tinggal masing-masing dan menghindari kerumunan masyarakat khususnya mereka yang tengah melakukan aksi unjuk rasa atau demonstrasi di jalanan.
“Memperhatikan keselamatan dan keamanan, diimbau kepada para WNI di Bangladesh untuk meningkatkan kewaspadaan, mengurangi aktivitas luar rumah untuk hal-hal non-esensial, serta menghindari kerumunan massa dan lokasi demonstrasi,” seru Kemlu.
Selain itu, Kemlu juga mengimbau kepada seluruh WNI untuk terus menjalin komunikasi dengan Kedutaan besar Republik Indonesia di Dhaka agar dapat dilakukan monitoring berkala oleh Kontingensi Indonesia.
“Para WNI juga diharapkan dapat terus menjaga komunikasi dan mengikuti langkah-langkah kontingensi yang ditetapkan KBRI Dhaka,” tuturnya.
Sementara untuk WNI yang sudah memiliki rencana untuk melakukan perjalanan di Bangladesh agar bisa melakukan reschedule keberangkatan mereka, karena situasi keamanan dan ketertiban di negara tersebut.
“Bagi WNI yang memiliki rencana perjalanan ke Bangladesh, diimbau untuk menunda perjalanan ke Bangladesh, sampai situasi dan kondisi keamanan membaik,” ujar mereka.
“Dalam kondisi darurat, segera laporkan kondisi kepada otoritas keamanan setempat dan hotline KBRI Dhaka. KBRI Dhaka: (+880) 1614444552, Direktorat Pelindungan WNI Kemlu: (+62) 812 9007 0027,” pungkas Kemlu.
Lagi Ada Demo Anti Pemerintah di Bangladesh
Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa saat ini tengah terjadi aksi unjuk rasa anti pemerintah oleh Mahasiswa dan masyarakat di Bangladesh. Bahkan dalam demonstrasi tersebut, jumlah korban tewas telah melampaui 90 orang.
Situasi itu memanas karena terjadi bentrokan antara pengunjuk rasa dan pendukung pemerintahan Perdana Menteri Sheikh Hasina di Bangladesh sejak demonstrasi anti-pemerintah dimulai.
Kementerian Dalam Negeri Bangladesh mengumumkan pemberlakuan jam malam nasional tanpa batas waktu mulai pukul 18.00 waktu setempat, aturan ini menjadi langkah pertama yang diambil sejak serangkaian demonstrasi dimulai.
Protes mahasiswa dimulai bulan lalu sebagai seruan untuk menghapus sistem kuota untuk rekrutmen sektor publik yang kontroversial, yang sekarang telah dibatalkan oleh Mahkamah Agung Bangladesh. Sejak saat itu, aksi protes berubah menjadi gerakan anti-pemerintah yang lebih luas.
Para pengunjuk rasa kembali turun ke jalan dalam jumlah besar, dalam sebuah gerakan anti-kerja sama yang bertujuan untuk melumpuhkan pemerintah dan menuntut pengunduran diri perdana menteri.
Penyanyi Indonesia Bunga Citra Lestari merasa terharu melihat lagu barunya yang berjuddul Memulai Kembali sudah…
MALUKU - Kapolresta Ambon dan Pulau-Pulau Lease Kombes Pol Driyono Andi Ibrahim menyampaikan permohonan maaf…
Persija sukses mengandaskan PSS Sleman dengan skor 3-1. Hasil kemenangan itu sekaligus jadi kado HUT…
Setelah dua tahun absen di pasar Indonesia, Huawei kembali meramaikan dunia teknologi dengan meluncurkan handphone…
Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, mengumumkan bahwa Indonesia sedang mengembangkan program makan bergizi gratis bagi…
Pekan ke-17 Liga Inggris masih akan bergulir, lima pertandingan sisa bakal tersaji malam ini, Minggu…