HOLOPIS.COM, JAKARTA – Olimpiade Paris 2024 saat ini sedang dihebohkan kasus atlet tinju asal Algeria, Imane Khelif yang disangka sebagai seorang transgender saat ikut di pertandingan tinju dengan atlet wanita di atas ring.
Deretan kontroversi dimulai saat petinju asal Italia, Angela Carini mengundurkan diri setelah 46 detik bertanding dengan Imane. Ia mengaku tak pernah menerima pukulan sangat keras dalam hidupnya dan langsung menangis di atas ring.
Terlihat seperti laki-laki secara penampilan, Imane dan Olimpiade Paris 2024 langsung menerima cibiran. Banyak anggapan mengatakan bahwa transgender tetaplah laki-laki dan tidak diperbolehkan memukul wanita.
“Hati saya hancur, saya ke ring untuk menghormati ayah saya, saya sering dikatakan bahwa saya adalah petarung tetapi saya berhenti demi kesehatan saya, saya tidak pernah merasakan pukulan seperti ini,” kata Angela Carini, dikutip kembali oleh Holopis.com, Minggu (4/8).
Setelah diterpa banyak hujatan, Imane Khelif ternyata dibuktikan wanita sejak lahir.
Imane Khelif terlahir sebagai perempuan sejak lahir. Hal itu dibuktikan oleh sang Ayah dengan menunjukkan foto-foto masa kecil Imane, dimana petinju itu nampak berpenampilan seperti bocah wanita pada umumnya.
Sontak, hal ini pun langsung menghebohkan publik. Tak sedikit dari mereka yang kembali kata-katanya yang terlanjur menghina Imane sebagai seorang transgender.
Dari kabaryang beredar, Imane Khelif ternyata seorang wanita yang menderita DSD, yakni kondisi langka dimana organ reproduksi seseorang berbeda dengan orang lain. Seseorang yang menderita DSD bisa memiliki kromosom XY (laki-laki), tetapi terlahir secara fisik sebagai perempuan.
Meski demikian, dunia sempat menyerang Imane karena penampilannya yang terlihat seperti laki-laki. Bahkan calon presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan bahwa ia akan menjauhkan laki-laki dari olahraga perempuan.
“Saya akan jauhkan laki-laki dari olahraga perempuan,” kata Donald Trump.
Sementara itu PM Italia Giorgia Meloni mengatakan bahwa kromosom Imane Khelif adalah XY sehingga tidak adil jika ia dipasangkan dengan wanita dalam pertandingan tinju.
“Faktanya adalah karena level testosterone ada di darah atlet Algeria, pertandingannya tidak adil,” katanya.
Sementara itu, IOC mengatakan semua atlet sudah memenuhi peraturan, dan jenis kelamin serta usia atlet didasarkan pada paspor.
“Seperti pada kompetisi tinju olimpiade sebelumnya, jenis kelamin dan usia atlet didasarkan pada paspor mereka,” kata IOC.
Hal itu menjelaskan bahwa dimata IOC, Imane adalah seorang wanita dan memenuhi syarat untuk berkompetisi di olimpiade.
Kehadiran Arne Slot sebagai suksesor Jurgen Klopp di Liverpool nampaknya sesuai dengan ekspektasi. Kendati begitu,…
Buah kelengkeng banyak digemari karena rasanya yang manis dan lezat. Selain itu, mudah juga didapat.
Bupati Mahakam Ulu Terpilih Owena Mayang Shari Belawan menegaskan, pihaknya bakal merangkul semua pihak pasca…
Arsenal masih dalam jalur perburuan gelar juara Liga Inggris musim ini, namun sedikit tertinggal dari…
Pelatih Persija Jakarta Carlos Pena menyebut bahwa saat ini Macan Kemayoran fokus mendulang tiga poin…
Lagu berjudul Bunga Maaf merupakan lantunan hits milik grup band kekinian bernama The Lantis. Lirik…