HOLOPIS.COM, JAKARTA – Atlet tinju asal Algeria, Imane Khelif adalah seorang wanita yang ternyata menderita DSD (Disorder of Sexual Development). Imane yang terlahir sebagai perempuan dengan jenis kelamin perempuan, sempat diduga sebagai seorang transgender karena fisiknya nyaris seperti laki-laki.

Imane pun sempat membuat kehebohan Olimpiade Paris 2024 karena disangka seorang transgernder. Imane diungkapkan mengidap gangguan DSD atau Disorder Sexual Development.

DSD adalah kondisi langka dimana organ reproduksi seseorang berbeda dengan orang lain, di mana seseorang bisa memiliki kromosom XY (laki-laki) tetapi terlahir secara fisik sebagai perempuan. Berikut ini penjelasan terkait DSD.

Apa itu DSD?

Disorder of Sexual Development (DSD) adalah istilah medis yang mencakup berbagai kondisi di mana perkembangan organ seksual seseorang tidak sesuai dengan jenis kelamin biologis mereka. DSD dapat mempengaruhi bagaimana organ genital eksternal atau internal berkembang, dan dapat terdeteksi pada bayi yang baru lahir atau pada masa pubertas. Kondisi ini dapat beragam, mulai dari variasi minor hingga kondisi yang memerlukan intervensi medis.

Jenis-jenis DSD

DSD dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori berdasarkan penyebab dan karakteristiknya:

  • DSD Kromosom:

Terjadi ketika kromosom seks tidak sesuai dengan perkembangan seksual yang diharapkan. Contoh: Sindrom Turner (XO) dan Sindrom Klinefelter (XXY).

  • DSD Gonadal:

Berkaitan dengan masalah pada gonad (testis atau ovarium). Misalnya, seseorang mungkin memiliki gonad yang tidak berfungsi dengan baik atau memiliki gonad yang tidak sesuai dengan jenis kelamin biologisnya.

  • DSD Genital:

Terjadi ketika organ genital eksternal tidak berkembang sesuai dengan jenis kelamin kromosom dan gonad. Ini termasuk kondisi seperti hiperplasia adrenal kongenital, di mana tubuh tidak menghasilkan cukup kortisol, mempengaruhi perkembangan genital.

  • DSD Kombinasi:

Kombinasi dari masalah pada kromosom, gonad, dan organ genital. Contoh: Sindrom Androgen Insensitivity, di mana tubuh tidak dapat merespons hormon androgen dengan benar.

Bagaimana Diagnosis DSD Dilakukan?

Diagnosis DSD sering kali melibatkan kombinasi dari pemeriksaan fisik, tes laboratorium, pencitraan medis, dan analisis genetik.

Pemeriksaan kromosom, tes hormon, dan ultrasonografi sering digunakan untuk membantu menentukan jenis dan penyebab DSD.5