Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai kontraktor yang ditunjuk oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro) terus melakukan proyek pembangunan kereta ringan Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B rute Velodrome – Manggarai. Hingga saat ini proses pembangunan tersebut sudah mencapai angka 23,156 persen.

Risal Wasal selaku Direktur Jederal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik (RI) menyampaikan, melihat progres yang baik ini, ia optimis LRT Jakarta segera selesai dan bisa beroperasi pada 2027 serta diharapkan sudah bisa dinikmati oleh masyarakat pada kuartal ketiga 2026 mendatang. Dengan begitu penumpang bisa memanfaatkan walkaway dari stasiun Manggarai menuju stasiun LRT.

“Nantinya ketika kereta jarak jauh tiba di stasiun ini (Manggarai), penumpang dapat langsung melanjutkan perjalanan ke Kelapa Gading, Jakarta Utara menggunakan LRT Jakarta,” ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima holopis.com, (2/8). 

Senada dengan Risal, Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan, perseroan berkomitmen menyelesaikan proyek LRT Jakarta Fase 1B ini dengan tepat waktu dan tepat mutu. Demi mendukung layanan transportasi publik yang masif, kata dia, perseroan melakukan pekerjaan konstruksi sesuai target.

“Pembangunan LRT Jakarta rute Velodrome-Manggarai ini sebagai wujud Perseroan dalam mendukung kegiatan sosial dan perekonomian masyarakat Jakarta. Selain itu, diharapkan dapat memudahkan mobilitas masyarakat dan mendorong integrasi moda angkutan umum di Jakarta seperti Commuter Line, MRT Jakarta dan Transjakarta,” jelasnya. 

Sebagai infotmasi, untuk proyek ini sebelumnya sudah dilakukan pengangatan pertama balok girder atau erection girder di area Jalan Pemuda, Rawamangun pada April lalu. Proyek itu merupakan lanjutan dari LRT Jakarta Fase 1A rute Kelapa Gading-Velodrome, Jakarta Utara.

Adapun LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome – Manggrai ini sendiri dibangun sepanjang 6,4 Kilometer (Km) yang terdiri dari lima stasiun yaitu Stasiun Rawamangun, Pramuka BPKP, Pasar Pramuka, Matraman, dan berakhir di Manggarai. Kehadiran LRT Jakarta Fase 1B ini digadang-gadang akan menyempurnakan integrasi transportasi yang ada di Stasiun Manggarai.

Dalam pembangunan LRT Jakarta Fase 1B tim proyek melakukan beberapa inovasi di antara lain design long span (bentang panjang) termasuk metode pelaksanaannya, AFC (Automatic Fare Collection) sebagai payment gateway dan implementasi Building Information Modeling (BIM) sampai level 7D.  

Nantinya LRT Jakarta akan dioperasikan dengan waktu jeda atau headway selama 10 menit. Melalui perpanjangan rute ini, diperkirakan bisa terjadi peningkatan potensi penumpang secara bertahap menjadi 80 ribu per hari.

Dalam jangka panjang, guna memaksimalkan okupansi LRT Jakarta, ke depan juga akan dikembangkan Fase 2A dengan lintas Kelapa Gading-JIS, 1C Manggarai-Dukuh Atas, 1D Dukuh Atas-Pesing. Ada pula rute 3A dan 3B yang masing-masing akan melengkapi rute Kemayoran-JIS-Kelapa Gading-Velodrome-Klender-Halim.

Seperti diketahui, Waskita Karya ditunjuk oleh PT Jakarta Propertindo (Perseroda) untuk membangun LRT Jakarta Fase 1B senilai Rp 4,55 triliun pada Oktober 2023. Anggaran proyek tersebut menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta.