Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Seorang terduga teroris berinisial ‘M’ dilaporkan terdeteksi berada di sekitar area Stasiun Solo Balapan, Jawa Tengah pada Kamis (1/8). Keberadaan terduga teroris tersebut langsung mendapat atensi oleh tim Detasemen Khusus atau Densus 88 segera melakukan penyergapan.

Penangkapan terduga teroris ini pun dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Jawa Tengah (Jateng), Kombes Artanto. Adapun saat ini, terduga pelaku masih berada dalam pengawasan langsung oleh tim Densus 88.

“Memang benar kemarin, Kamis (1/8) malam dari tim Densus 88 Mabes Polri telah melakukan penangkapan yang diduga pelaku teroris berinisial ‘M’. Lokasi penangkapan berada di Stasiun Solo Balapan dan langsung diamankan oleh Densus 88,” ujar Artanto kepada wartawan, seperti dikutip Holopis.com di Jakarta, Jumat (2/8).

Artanto menyebutkan saat ditangkap, terduga teroris yang berjenis kelamin laki-laki tersebut hanya seorang diri dan kedapatan membawa bom aktif. Ia dilaporkan berasal dari Kota Malang, Jawa Timur dan hendak menuju Solo untuk menghindari pengejaran tim Densus 88.

Namun, pihaknya belum memberikan informasi lebih detail karena masih dalam tahap penyelidikan oleh Densus 88 hingga saat ini. “Terkait data lengkap akan dirilis oleh Densus 88 maupun Mabes Polri,” sebutnya.

Disamping itu, dengan adanya penangkapan terduga teroris di area milik PT Kereta Api Indonesia atau KAI (Persero) yang merupakan fasilitas publik kemudian menjadi fokus penting. Sebab hal ini bisa menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat, khususnya para pengguna kereta api.

Terkait hal tersebut, Raden Agus Dwinanto Budiadji selaku EVP of Corporate Secretary KAI menyatakan terus berkomitmen dalam meningkatkan aspek keamanan dan keselamatan perjalanan menggunakan Kereta Api.

Salah satu upaya yang dilakukan ialah dengan melakukan pengamanan berlapis seperti penempatan petugas keamanan yang berpatroli serta dilakukan secara rutin. Selain itu ketersediaan fasilitas kamera pengintai atau CCTV yang bisa memantau semua pergerakan di area stasiun.

“Apabila terdapat hal – hal yang mencurigakan di wilayah kerja KAI, masyarakat dan penumpang dapat menginformasikan kepada petugas KAI ataupun Call Center 121,” ucap Raden melalui keterangan tertulisnya.

Selanjutnya sebagai bentuk dukungan pemberantasan aksi terorisme kepada pihak kepolisian, PT KAI siap berkolaborasi semaksimal mungkin. Hal ini untuk memastikan masyarakat merasa aman melakukan perjalanan menggunakan transportasi publik saat berpergian.

“KAI tidak menoleransi adanya tindakan yang bertentangan dengan Hukum. Manajemen KAI akan terus bertindak kooperatif dengan pihak yang berwenang apabila terdapat dugaan tindak kriminal di lingkungan kereta api,” tutupnya.