HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan masyarakat menengah ke bawah alias miskin bisa tinggal di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pasalnya, pemerintah melalui Kementerian PUPR tetap akan membangun perumahan subsidi yang harganya terjangkau bagi masyarakat menengah ke bawah di Ibu Kota baru tersebut.
“Tetap ada perumahan untuk masyarakat yang menengah ke bawah (di IKN) tetap ada,” kata juru bicara Menteri PUPR, Endra S. Atmawidjaja dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Jumat (2/8).
Dia menyampaikan, bahwa pihaknya dalam membangun IKN, khususnya untuk pemukiman akan mengedepankan prinsip hunian berimbang, sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Undang-undang (UU).
“Prinsip seperti hunian berimbang yang pernah kita lakukan dengan UU Perumahan dan Permukiman itu tetap kita dorong. Jadi, tetap ada perumahan untuk masyarakat yang menengah ke bawah (di IKN),” tandasnya.
Endra menegaskan, bahwa kehadiran IKN bukan hanya untuk para pejabat pemerintahan dan pegawai negeri sipil (PNS), tetapi juga untuk masyarakat luas.
Meski demikian, saat ini PUPR sendiri belum dapat memastikan kapan pasar perumahan subsidi tersebut bisa masuk ke IKN, lantaran sampai saat ini pemerintah masih berfokus pada pembangunan kawasan inti.
Sementara itu, Direktur Rumah Umum dan Komersial Ditjen Perumahan Kementerian PUPR, Fitrah Nur mengatakan bahwa Otorita IKN yang saat ini dipimpin oleh Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono tengah menyiapkan zonasi untuk rumah subsidi di IKN.
“Pastilah masuk (pasar rumah subsidi di IKN). Kalau enggak, nanti di mana sopir tinggal, di mana pegawai toko tinggal, pasti nanti sudah disiapkan (pembangunan rumah subsidi),” jelas Fitrah.
Fitrah memastikan rumah subsidi untuk masyarakat menengah ke bawah ini akan berada tepat di IKN, bukan di pinggiran ibu kota anyar itu, karena IKN disebut sebagai kota inklusif.
“Pasti ada zonasi tertentu. Akan ada, kan IKN bukan kota eksklusif. Presiden (Joko Widodo) selalu mengatakan ‘ini kota inklusif’, jadi siapa saja bisa (tinggal di IKN), segala golongan ada. Enggak mungkin orang kaya aja di sana,” pungkasnya.