Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia yang masih sangat rendah, khususnya tingkat literasi terkait keuangan digital.

Hal itu sebagaimana disampaikannya saat membuka Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia di JCC Senayan, Jakarta Pusat, pada Kamis, 1 Agustus 2024.

Karena literasi keuangan digital yang masih rendah, masyarakat Indonesia, menurut Jokowi, masih sangat rentan terhadap berbagai potensi kejahatan maupun penipuan, yang dilakukan secara digital.

“Literasi keuangan kita masih rendah, seingat saya kurang lebih 50 persen. Sehingga Masyarakat masih rentan mengalami resiko penipuan dan kejahatan digital,” kata Jokowi, seperti dikutip Holopis.com, Kamis (1/8).

Oleh sebab itu, Jokowi meminta lembaga terkait yang dalam hal ini Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meningkatkan perlindungan bagi masyarakat dari berbagai bentuk kejahatan di sektor ekonomi digital.

“Saya minta kepada OJK dan BI untuk meningkatkan perlindungan masyarakat di sektor ekonomi digital,” pintanya.

Jokowi memandang, sistem perlindungan konsumen harus segera dipersiapkan untuk mencegah berbagai potensi kejahatan siber, khususnya yang mengancam keamanan data konsumen.

“Siapkan sistem perlindungan konsumen, pastikan keamanan data konsumen. Jangan sampai rakyat kecil malah menjadi pihak yang dirugikan,” pungkasnya.